Anggota Polairud Sempat Disandera ABK Penyelundup Benih Lobster di Sumsel

Konten Media Partner
1 Mei 2022 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto, saat gelar perkara penyelundupan benih lobster. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto, saat gelar perkara penyelundupan benih lobster. (ist)
ADVERTISEMENT
Personel Direktorat Polairud Polda Sumsel menangkap 1 kapal tanpa nama atau 'kapal hantu' di perairan Sri Menanti, Tanjung Sareh, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.
ADVERTISEMENT
Saat penangkapan kapal bermesin 800 PK dengan kecepatan 100 KM per jam tersebut, 3 anggota Polairud sempat disandera oleh 7 Anak Buah Kapal (ABK) yang hendak menyelundupkan benih lobster.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto, mengatakan anggota Polairud Polda Sumsel mendapatkan informasi dari masyarakat akan ada transaksi benih lobster atau benur di wilayah perairan Sri Menanti, menggunakan kapal besar yang rencananya akan dibawa ke Singapura dan Vietnam.
"Saat dilakukan penangkapan ABK kapal melakukan perlawanan dan sempat menyandera tiga anggota Polairud Polda Sumsel untuk dibawa kabur," katanya, Minggu (1/4).
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto, saat gelar perkara penyelundupan benih lobster. (ist)
Kapolda bilang, para pelaku menyandera dan menyekap anggota menggunakan senjata tajam jenis parang. Anggota yang dalam keadaan terdesak lalu memberikan tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan 2 pelaku yang ada di kapal.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, 6 pelaku lainnya berhasil diringkus dan 1 orang melarikan diri dengan menyeburkan diri ke luat.
“Satu orang yang menceburkan diri ke laut masih dalam pencarian anggota. Sedangkan dua pelaku yang ditembak masih dalam perawatan medis di RS Bhayangkara,” katanya.
Toni mengatakan, kapal hantu yang berhasil ditangkap mengangkut 21 boks styrofoam yang berisikan benih lobster sebanyak 157 ribu ekor yang akan diselundupkan ke Singapura melalui Batam.
“Modusnya hampir sama dengan yang kita ungkap beberapa hari lalu. Begitu juga benih lobsternya semua berasal dari Lampung,” katanya.
21 box styrofoam warna putih yang diamankan berisi benih lobster sebanyak 158.800 ekor. Rinciannya; jenis pasir 156.200 ekor dan jenis mutiara 2.600 ekor dengan total senilai Rp 16 miliar.
ADVERTISEMENT