Avtur Mahal, Menhub: Pengaruhnya ke Airlines

Urban Id
Partner 1001 Media Online kumparan
Konten dari Pengguna
12 Februari 2019 21:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Urban Id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi didampingi Gubernur Sumsel, Herman Deru, dan Walikota Palembang, Harnojoyo saat berbincang dengan awak media di Palembang (foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi didampingi Gubernur Sumsel, Herman Deru, dan Walikota Palembang, Harnojoyo saat berbincang dengan awak media di Palembang (foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga bahan bakar pesawat yakni avtur yang terbilang tinggi menjadi perhatian Presiden Jokowi. Presiden menilai, persoalan tersebut akan mempengaruhi industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengatakan mahalnya bahan bakar avtur sangat berpengaruh dengan airlines. Akibatnya, airlines pun menaikkan harga tiket penerbangannya. “Tingginya harga avtur ini berpengaruh besar kepada tarif penerbangan yakni berkisar 8-10 persen,” katanya di Palembang, Selasa (12/2).
Menurutnya, sebagai regulator pihaknya tidak dapat melakukan intervensi mengenai kenaikan harga tiket penerbangan. Karena mengenai harga memang kewenangan para airlines, dengan catatan jika masih dalam batas ambang.
"Kami hanya mengimbau agar airlines memberikan tarif yang lebih rendah. Kalau pun naik, ya hanya 10-15 persen saja," katanya.
Menurutnya, saat ini Presiden memberikan dua opsi kepada Pertamina yakni dengan adanya kompetitor, atau meminta Pertamina mampu memberikan harga yang baik. Kedua opsi ini baik untuk menurunkan harga avtur sehingga tarif penerbangan pun dapat turun.
ADVERTISEMENT
Diakui Budi, tingginya harga tiket airlines dapat berpengaruh dengan industri UMKM dan wisatawan domestik. Karena, harga tiket tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat. "Kita tunggu saja nanti, Pak Presiden akan memanggil mereka untuk membahas soal penerbangan ini," katanya.
Seperti diketahui, polemik tarif penerbangan yang terus naik belakangan waktu ini selalu menjadi sorotan. Meski masih dalam koridor batas atas yang ditentukan, namun harganya tetap jauh lebih mahal dibandingkan beberapa bulan lalu.
Pemicu naiknya harga tiket pesawat ini yaitu harga avtur yang lebih tinggi 30 persen dibandingkan negara lainnya. Terlebih lagi, selama ini harga avtur dimonopoli oleh PT Pertamina. Karena itu, Presiden RI Joko Widodo akan memanggil pihak Pertamina untuk membahas hal tersebut.(jrs)
ADVERTISEMENT