Awal Usaha Akidi Tio: Sewa Gedung Bangun Pabrik Kecap di Kampung Kapitan

Konten Media Partner
30 Juli 2021 18:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan bekas pabrik kecap Akidi Tio di kampung Kapitan, 7 Ulu, Palembang. (foto: Ary Priyanto/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan bekas pabrik kecap Akidi Tio di kampung Kapitan, 7 Ulu, Palembang. (foto: Ary Priyanto/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menjelaskan sosok Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk penanggulangan COVID-19 di Sumsel.
ADVERTISEMENT
Melalui Instagram story-nya, Bambang menyebut Akidi Tio pernah memiliki pabrik kecap di kawasan Kampung Kapitan, 7 Ulu, Palembang.
Hal itu dibenarkan oleh Slamet Wijaya, generasi ke-XIII Kapitan Tjoa Han Him, menurutnya di kawasan 7 Ulu hanya ada 1 pabrik kecap, dan itu diketahui merupakan peninggalan almarhum Akidi Tio.
"Persisnya saya kurang tahu. Tapi pabrik ini dibangun sekitar tahun 1960-an lokasinya menyewa di bangunan milik keluarga kami," katanya kepada Urban Id, Jumat (30/7).
Informasi dari keluarga, pabrik itu dibangun Akidi Tio setelah mendapatkan dukungan dari Thong Ju, salah seorang etnis Tioghoa yang cukup ternama di Palembang pada saat itu.
"Akidi Tio ini awalnya usaha kecap, berkat kemampuannya itu akhirnya membuka pabrik sendiri yang kemudian produknya diberi merek Gajah dan Menjangan," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah usahanya cukup berkembang, Akidi kemudian membuka pabrik roti yang terakhir mereknya 'Duniawi' lokasinya bersebelahan dengan pabrik kecap.
"Sayangnya kedua usaha itu tutup sekitar tahun 1980-an dan lokasinya saat ini digunakan orang untuk usaha penggulungan tali rapia," katanya.
Slamet bilang, ayahnya yang sebenarnya lebih mengenal sosok Akidi Tio. Meski begitu, yang bersangkutan memang dikenal sebagai dermawan dan aktif di kegiatan sosial serta keagamaan. (aab)