Bayi yang Tewas di Palembang Dimasukkan ke Mesin Cuci Menyala

Konten Media Partner
5 November 2019 17:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku ST saat diamankan di Polresta Palembang. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku ST saat diamankan di Polresta Palembang. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayi berjenis kelamin laki-laki yang diduga baru dilahirkan ibunya, ditemukan dalam kondisi mengkhawatirkan. Terbungkus kantong plastik dan handuk, dalam sebuah mesin cuci di rumah Jalan Telaga, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (4/11).
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi di rumah anak dari mantan Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki. Pelaku berinisial ST merupakan asisten rumah tangga (ART), tepatnya sebagai pengasuh anak atau baby sitter dari pemilik rumah. Hal ini pun dibenarkan oleh Kuasa Hukum keluarga Ishak Mekki, Suharyono.
Suharyono bilang, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, ST yang mengaku sakit perut minta dibawakan handuk kepada rekannya. Namun, karena melihat keadaan pelaku yang pucat, rekannya berinisiatif untuk membawanya berobat.
"Nah, saat rekannya masuk ke kamar hendak mencari kartu identitas pelaku, sayup-sayup terdengar tangisan bayi. Setelah lebih diperhatikan ternyata berasal dari dalam mesin cuci yang pada saat itu keadaan mesin cuci tersebut masih menyala," katanya, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
Suharyono mengatakan, pihak keluarga yang menemukan sosok bayi tersebut kemudian langsung membawanya ke Rumah Sakit Siloam. Namun, kondisi bayi ternyata terus melemah hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Pihak keluarga pun kemudian melaporkan kejadian ini kepada kepolisian," katanya.
Menurut Suharyono, berdasarkan keterangan pihak keluarga, pelaku ST ini memang pernah menikah, namun sudah cukup lama pisah atau sudah janda. ST sendiri sudah bekerja sekitar 6 bulan sebagai pengasuh anak, yang bersangkutan merupakan warga Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel.
"Selama bekerja ST juga tidak pernah mengaku sedang hamil," katanya.
Selain itu, ST juga selalu menutupi bagian tubuhnya itu dengan kain, sehingga rekan sesama ART dan pihak keluarga juga tidak mengetahui jika yang bersangkutan hamil.
ADVERTISEMENT
"Pihak keluarga tentu kaget dan menyesalkan peristiwa ini," katanya. (jrs)