Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.0
Konten Media Partner
Belantara Foundation Latih Guru SD di OKI Cinta Gajah Sumatera Lewat Buku IPAS
26 April 2025 21:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Upaya melestarikan gajah sumatera di lanskap Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mendapat angin segar dengan digelarnya pelatihan khusus dan memberikan buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) ke guru-guru SD oleh Belantara Foundation.
Kegiatan yang digelar pada Selasa, 22 April 2025, di Aula Kantor Kecamatan Air Sugihan ini menyasar peningkatan kapasitas guru dalam menyampaikan materi tentang gajah sumatra kepada siswa tingkat dasar.
Pelatihan ini menjadi bagian penting dari program Living in Harmony (Kita Bisa Hidup Berdampingan) yang telah berjalan sejak 2022. Tujuannya, membekali para guru mata pelajaran IPAS dengan metode efektif dalam mengenalkan gajah sumatra dan ekosistemnya kepada siswa kelas IV hingga VI SD.
Salah satu sorotan utama adalah peluncuran buku ajar berjudul Mengenal Gajah Sumatera yang ditulis berdasarkan aspirasi guru-guru di Air Sugihan. Buku ini dicetak oleh IPB Press dan dirancang sebagai pendamping teks pelajaran IPAS berbasis lingkungan hidup. Isinya mencakup karakteristik, perilaku, hingga peran penting gajah dalam ekosistem, dilengkapi dengan ilustrasi menarik dan aktivitas interaktif bagi siswa.
Sebanyak 170 eksemplar buku telah dibagikan kepada lima sekolah dasar di lima desa kecamatan Air Sugihan, serta diserahkan secara simbolis oleh Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna, kepada perwakilan sekolah. Buku tersebut juga diberikan kepada pihak-pihak terkait seperti BKSDA Sumsel, Dinas Kehutanan, hingga para pemegang konsesi kehutanan.
“Melalui buku ini, kami ingin menanamkan semangat konservasi sejak usia dini. Anak-anak yang memahami pentingnya gajah dan habitatnya akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Dolly yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.
Program ini turut mendapat dukungan dari Keidanren Nature Conservation Fund (KNCF) Jepang, Perkumpulan Jejaring Hutan dan Satwa (PJHS), Rumah Sriksetra, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya di Sumatera Selatan.
Camat Air Sugihan, Ardhiles Siahaan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. Menurutnya, para guru yang dilatih diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang menanamkan kecintaan terhadap gajah di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Hal serupa disampaikan oleh Cak Mudilah, Kepala SD Negeri 1 Desa Srijaya Baru. Ia menyebut buku ini akan menjadi media belajar yang menyenangkan dan penuh makna bagi siswa.
“Dengan adanya buku ini, siswa bisa belajar sambil bermain, sekaligus tumbuh rasa sayang mereka terhadap satwa yang hidup di sekitar mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Silvan A. Rahmana dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan menekankan pentingnya penguatan literasi lingkungan berbasis nilai lokal agar pendidikan konservasi menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan berkelanjutan.
Lewat program edukatif ini, Belantara Foundation berharap gajah sumatra tidak lagi dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai bagian dari kehidupan yang perlu dijaga bersama. Buku yang diajarkan hari ini bukan hanya soal pelajaran sekolah, tetapi tentang menciptakan harmoni antara manusia dan alam, dimulai dari bangku sekolah dasar.
ADVERTISEMENT