news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Blok Gas Sakakemang Siap Produksi 15 Tahun Lagi

Konten Media Partner
24 Februari 2019 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengujian valume gas masih terus berlangsung di sumur KBD 2X, Blok Sekakkemang (foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Pengujian valume gas masih terus berlangsung di sumur KBD 2X, Blok Sekakkemang (foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
Ditemukannya cadangan gas pada Sumur Kaliberau Dalam (KBD) 2X di Blok Sakakemang, Desa Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, yang memiliki potensi cadangan 2 triliun kaki kubik (Tcf) gas, memberi harapan baru bagi masyarakat Bumi Serasan Sekate.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, masih membutuhkan waktu yang cukup panjang hingga blok gas ini bisa siap berproduksi.
Manajer Senior Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Andi Arie Pangeran, mengatakan temuan sumur KBD 2X ini termasuk dalam lima penemuan terbesar di dunia pada tahun 2018-2019. Namun, masih membutuhkan waktu yang cukup panjang dari tahap penemuan hingga lapangan gas itu jadi. Biasanya, butuh 10 sampai 15 tahun.
"Tahap pertama eksplorasi ini adalah pengeboran. Nah, pengeboran itu tidak hanya di satu sumur, nantinya akan ada beberapa sumur untuk diukur," katanya, Sabtu (23/2).
Kemudian, kalau untuk lapangan gas sebelum menentukan besaran fasilitas produksi harus ada pembeli terlebih dahulu. Sebab berbeda dengan minyak, untuk gas ini tidak bisa ditampung.
ADVERTISEMENT
"Makanya harus tahu dulu buyer-nya siapa. Apakah nantinya PLN, pupuk, atau masyarakat. Toh, itu mungkin alokasinya baru sebagian kecil saja terserap, makanya agar lebih ekonomis harus ada pembeli juga, mau itu industri lokal maupun luar negeri," katanya.
Menurut Andi, untuk membangun fasilitas produksi juga cukup lama sekitar 3-8 tahun, seperti saat pembangunan Blok Suban 2. Sejauh ini, proses eksplorasi baru tahap mengukur volume cadangan gas di blok tersebut, masih ada beberapa tahapan tes lagi yang harus dilakukan.
"Untuk detail lainnya masih perlu tes lagi. Makanya sekarang kalau kita lihat di area tersebut kobaran api menyala terus karena sedang diukur flow rate-nya. Mungkin nanti baru masuk ke tahapan pengukuran kandungan dan lainnya," kata Andi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, lanjut Andi, sejauh ini belum dapat ditentunkan berapa besaran investasi untuk membangun lapangan gas ini hingga siap produksi. "Semua tergantung dari nilai ekonomisnya. Skala besar atau kecil yang dibutuhkan nanti menyesuaikan," ujarnya.
Sementara luasan Blok Sakakemang ini sebesar 4,7 hektare, merupakan lahan eks perkebunan yang dibebaskan pemerintah melalui SKK Migas dan dikelola oleh Repsol. Seluruh investasi dalam pembangunan ini ditanggung oleh K3S dalam hal ini Repsol, dan nantinya baru akan diganti pemerintah melalui sistem bagi hasil.
Andi menambahkan, pihaknya bersama Repsol saat ini juga melakukan eksplorasi pada sumur KBD 3X yang masih berada di Kecamatan Bayung Lencir. Hanya saja, prosesnya masih pada persiapan lahan. "Cadangan gas yang ditemukan di Blok Sakakemang ini merupakan yang terbesar setelah penemuan di blok Cepu pada tahun 2001 lalu," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain di Blok Sakakemang, Musi Banyuasin. Kegiatan eksplorasi gas juga dilakukan hampir 50 persen di wilayah Sumsel lainnyan seperti Banyuasin, Pali, dan Muratara.
Sementara itu Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex, mengatakan temuan cadangan gas terbesar keempat di dunia tersebut diharapkan dapat menjadikan Kabupaten Muba lebih maju.
Oleh karena itu, Dodi meminta agar pemanfaatan utamanya dipergunakan utuk Muba. Seperti untuk kebutuhan pembangkit listrik, penggunaan jaringan gas di Banyung Lencir dan Sungai Lilin, dan untuk tenaga kerja, semaksimal mungkin akan menyerap tenaga kerja lokal.
"Mudah-mudahan kalau sudah berjalan dengan baik juga dapat membantu membangun infrastruktur di Muba," ujar Dodi. (jrs)