BMKG: Tiga Hari ke Depan Sumsel Akan Diguyur Hujan

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Palembang masih diselimuti kabut asap, meski beberapa lokasi mulai diguyur hujan. (Foto. Reno Saputra /Urban ID)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Palembang masih diselimuti kabut asap, meski beberapa lokasi mulai diguyur hujan. (Foto. Reno Saputra /Urban ID)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ada potensi hujan yang akan terjadi di wilayah Sumatera Selatan, pada tiga hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, mengatkan potensi hujan terjadi karena adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia mengakibatkan pertemuan aliran massa udara dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa yang sarat uap air ke arah pusat tekanan rendah.
Adapun daerah yang akan diguyur hujan dengan intensitas deras seperti; Musi Rawas, Muratara, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Kota Pagaralam, Musi Banyuasin, Lahat, PALI, OKU, OKU Selatan, Muara Enim, Kota Prabumulih dan Palembang. Sedangkan wilayah lainnya yakni Banyuasin, OKI, Ogan Ilir, dan OKU Timur, diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.
"Biasanya hujan yang terjadi berlangsung sebentar, sporadis, dan berpotensi petir disertai angin kencang," katanya, Kamis (17/10).
ADVERTISEMENT
Bambang bilang, saat ini kondisi kabut asap masih cukup pekat meski sudah mulai menurun jika dibandingkan dua hari terakhir. menurutnya, kualitas udara pada konsentrasi partikulat (PM10) menunjukan pada titik tidak sehat pada pukul 06.00 WIB yaitu 176 μg/m3, lalu terus bergerak naik hingga titik sangat tidak sehat pada pukul 12.00 WIB yakni 363 μg/m3.
"Kabut asap umumnya meningkat pada pagi hari pukul 04.00-08.00 WIB dan sore hari 16.00-20.00 WIB, dikarenakan labilitas udara yang stabil atau tidak ada massa udara naik," kata Beny.
Beny menjelaskan, angin permukaan umumnya dari arah Timur Tenggara dengan kecepatan 5-20 knot (9-37 km/jam) mengakibatkan potensi masuknya asap akibat karhutla ke wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
"Kondisi asap masih tetap berpotensi terjadi di Sumsel karena wilayah-wilayah yang memiliki titik panas signifikan belum terpapar hujan yang cukup akibat luas dan dalamnya lahan gambut yang terbakar," katanya. (eno)