news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPBD Memperbaharui Pemetaan Wilayah Karhutla di Sumsel

Konten Media Partner
28 Mei 2021 19:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) memperbaharui pemetaaan wilayah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel. Ada 8 wilayah atau kabupaten yang dianggap paling rawan terjadi karhutla di Sumsel.
ADVERTISEMENT
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel, Ansori, mengatakan titik rawan karhutla tahun ini diperkirakan lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.
“Berdasarkan prakiraan BMKG Agustus-September akan menjadi puncak kemarau. Untuk saat ini masih masa transisi cuaca, sehingga api masih cukup mudah dipadamkan,” katanya, Jumat (28/5).
Ansori bilang, ada 5 kabupaten dengan memiliki lahan gambut terluas di Sumsel yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim.
Selain itu, tiga daerah lain Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), dan Ogan Komering Ulu (OKU), dianggap memiliki catatan sejarah kebakaran besar pada 2015.
“Pemetaan dilakukan berdasarkan letak geografis wilayah rawan, hanya saja sejauh ini prakiraan kemarau baru akan dimulai pada Juli," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Ansori, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebaiknya segera dilakukan saat awal musim kemarau, karena jika sudah masuk kemarau akan sulit dilakukan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah mengajukan rencana itu melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (aab)