Bupati Muba Fasilitasi Personal Branding ASN

Konten Media Partner
29 Juni 2021 17:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Personal branding dibutuhkan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) agar bisa sukses di bidangnya. Penegasan ini diungkapkan Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin, saat membuka workshop Personal Branding dan Kreatifitas ASN, Selasa (29/6).
ADVERTISEMENT
Dodi mengatakan, personal branding adalah sebuah atribut personal artinya keunggulan pada diri pribadi seseorang, sebagai ASN harus ada personal branding, dengan upgrade pemahamannya serta mengikuti pelatihan dan workshop inovasi seperti ini untuk bisa sukses di bidangnya.
"Maka intinya kita percaya ASN yang punya personal branding tentu bisa memajukan suatu daerah," katanya.
Sama seperti Kabupaten Muba punya regional branding, jika mendengar aspal karet maka yang akan diingat adalah Kabupaten Muba, begitu juga dunia eco fashion ada Gambo.
"Begitu juga ASN harus punya personal branding supaya mudah diingat," katanya.
Dikatakan Dodi, personal branding adalah atribut yang diberikan pada seseorang. Tidak bisa dibangun dalam waktu singkat, tapi memerlukan waktu panjang. Contoh saja narasumber, Helmi Yahya yang dikenal masyarakat adalah sosok cerdas, raja kuis, bersemangat, kreatif, enerjik.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada ruang untuk yang setengah-setengah, untuk menjadi sukses.Karena itu, untuk para ASN jadilah kepsek yang punya personal branding. Personal brand-mu adalah caramu tampil, caramu bicara, caramu berlaku,” katanya.
Sementara itu, Helmy Yahyasebagai narasumber workshop mengungkapkan, personal branding merupakan salah satu skill yang harus dimiliki seseorang untuk menggapai kesuksesan. Untuk sukses, seseorang harus punya brand atau ciri khas sendiri.
Personal branding bisa diibaratkan kopi yang memiliki brand terkenal. Seperti Kopi Kenangan, Starbuck dan lainnya. Mereka dipilih karena memiliki rasa dan kemasan yang berbeda ketimbang kopi pada umumnya.
“Begitu juga manusia. Masing-masing punya brand. Punya merek. Inilah yang nantinya bisa dipilih. Sebab, orang yang sukses itu lantaran dirinya terpilih,” katanya.