Cetak Generasi Berakhlak, Sumsel Miliki Desa Alquran

Konten Media Partner
14 April 2022 21:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumsel, Herman Deru, saat melaunching Desa Alquran. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumsel, Herman Deru, saat melaunching Desa Alquran. (ist)
ADVERTISEMENT
Upaya Gubernur Sumsel, Herman Deru untuk menjadikan Sumsel sebagai daerah religius dengan masyarakat yang berakhlak terus mendapat dukungan berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Kali ini Herman Deru melaunching Desa Alquran yang merupakan gagasan dari Yayasan Rumah Tahfidz Yatim Duafa (RTYD) Palembang, Kamis (14/4).
"Awalnya saya sempat kaget karena di tengah kota ada desa alquran yang digagas para ustadz. Ini merupakan bukti jika semua pihak menginginkan Sumsel menjadi religius dan memiliki generasi berakhlak," katanya.
Apalagi, konsep tempat pendidikan tersebut berbeda dari yang lain. Dimana, desa Alquran RTYD merupakan tempat pendidikan agama Islam terpadu bertemakan alam.
"Biasanya tempat pendidikan agama Islam itu konsepnya Arabian. Namun untuk tempat pendidikan ini sangat berbeda dan ini menandakan jika Islam itu agama yang tidak kaku. Kita tentu mengapresiasi langkah yang dilakukan berbagai pihak ini," katanya.
Selain tempat untuk belajar agama Islam, Desa Alquran RTYD juga memiliki kegiatan ektrakurikuler yang produkif. Salah satunya pengembangan bidang ketahanan pangan. Dan hal itu tentu selaras dengan program Pemprov Sumsel.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, dia menekankan agar pihak terkait seperti Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan untuk memberikan perhatian khusus.
"Lembaga seperti ini memang harus mendapatkan perhatian sehingga dapat berkembang pesat," katanya.
Ketua Yayasan RTYD, Muhammad Safii, mengatakan Desa Alquran RTYD merupakan tempat edukasi pendidikan agama Islam dan memiliki berbagai kegiatan formal maupun informal.
"Selain belajar agama Islam, kita juga konsen mencetak generasi yang memiliki jiwa mandiri pangan melalui kegiatan ektrakurikuler," katanya.
Dia menyebut, hingga saat ini sudah ada 400 orang anak yang tercatat sebagai santri di Desa Alquran RTYD tersebut yang terdiri dari 54 anak yatim piatu dan 346 duafa.
"Kita memang khususkan untuk duafa dan yatim piatu. Ini juga sebagai dukungan kita dalam membekali generasi muda dalam menghadapi bonus demografi mendatang," katanya.
ADVERTISEMENT