Curhat Kakek Pedagang Pempek Keliling di Palembang: Sepi Pembeli Sejak Corona

Konten Media Partner
7 Mei 2020 15:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M Dencik, kakek pedagang pempek keliling yang mengaku sepi pembeli sejak wabah corona ini. (foto: W Pratama/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
M Dencik, kakek pedagang pempek keliling yang mengaku sepi pembeli sejak wabah corona ini. (foto: W Pratama/Urban Id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
M Dencik (75 tahun), kakek dengan 14 cucu di Palembang ini harus berjalan kaki lebih jauh dari biasanya agar dapat mencari orang yang mau membeli pempek dagangannya. Sebab, sejak wabah virus Corona dagangan sang kakek sepi pembeli.
ADVERTISEMENT
Dencik bilang, jika sebelumnya mampu menjual 100 butir pempek ukuran kecil setiap hari. Namun, sejak adanya wabah corona seperti sekarang ini orang menjadi lebih takut dan membuat dagangannya sepi. Padahal, untuk kebutuhan sehari-hari dirinya hanya mengandalkan hasil dari penjualan pempek keliling itu.
"Ya, dari agen sekarang dikurangi jadi 60 butir sehari. Harganya dijual Rp 1.000, dan dari setiap butir pempek saya dapat Rp 200," katanya, Kamis (7/5)
Tapi, kata dia, dari 60 butir pempek itu tidak pasti semuanya laku terjual setiap hari, apalagi dalam kondisi saat ini paling-paling hanya mampu menjual 40-50 butir saja. Oleh karena itu kini pendapatannya pun hanya sekitar Rp 10 ribu per hari.
"Cara mengakalinya ya jualan keliling lebih jauh. Kalau biasanya jalan kaki untuk jualan sekitar 10 kilometer sekarang ini bisa sampai 15 kilometer," katanya.
ADVERTISEMENT
Meki begitu, Dencik mengaku tetap bersyukur atas apa yang telah didapatnya itu. Menurutnya, meski tergolong kecil jumlahnya masih bisa untuk menutupi biaya makan sehari-hari bersama istri.
"Kalau rumah tidak ngontrak, tapi punya orang yang memang belum ditempati. Saya kebetulan diminta menjaga, rumahnya di daerah Bumi Mas, Banyuasin," katanya.
M Dencik saat mejajakan dagangan pempeknya dengan berjalan kaki. ((foto: W Pratama/Urban Id)
Selain itu, kata dia, sang istri pun sementara waktu ini tidak dapat bekerja sebagai buruh cuci karena masalah Corona ini. Sehingga saat ini hanya bisa berdiam di rumah sembari mencari upahan dari orang lain.
"Kalau anak saya tinggalnya sudah jauh-jauh semua, cucu ada 14 orang. Jadi saat ini cuma tinggal berdua sama istri," katanya.
Dencik berharap pemerintah daerah dapat memberi perhatian kepada orang-orang yang bernasib serupa dengan dirinya ini. Terlebih dengan kondisi seperti sekarang ini sulit untuk dapat tetap bertahan menjajakan dagangan, di satu sisi ada ancaman virus corona.
ADVERTISEMENT
"Pernah didata katanya mau diberi bantuan dari pemerintah, tapi sampai sekarang belum ada," katanya. (jrs)
-----------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.