Daerah Rawan Karhutla Bertambah, Sumsel Siagakan 5 Ribu Personel

Konten Media Partner
21 Mei 2022 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi karhutla. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi karhutla. (ist)
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, mencatat titik rawan karhutla mengalami peningkatan. 5 ribu personel gabungan pun disiagakan di sejumlah daerah.
ADVERTISEMENT
Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, mengatakan telah melakukan pemetaan terhadap wilayah rawan terjadinya Karhutla. Hasilnya, ada 7 wilayah yang dinilai rawan.
Yakni; Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Pali, Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), dan Lahat.
"Berdasarkan geografi, tentunya wilayah yang jadi perhatian lebih yaitu OKI, Muba, Banyuasin, Muara Enim, dan Pali, karena wilayah itu memiliki lahan gambut yang luas," katanya, Sabtu (21/5).
Tapi bila mengevaluasi di tahun lalu, maka ada penambahan 2 wilayah lagi yang sempat mengalami karhutla cukup luas. Yaitu OKUS dan Lahat.
"Dua wilayah ini kebanyakan kebun milik masyarakat yang melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar," katanya.
Menurutnya, cuaca di Sumsel masih memasuki musim pancaroba sehingga terkadang panas, tapi tiba-tiba hujan. Sedangkan puncak kemarau sendiri diprediksi terjadi Agustus.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sesuai dengan SK Gubernur Sumsel, Herman Deru, yang telah dikeluarkan dimana siaga karhutla sudah dilakukan sejak dini.
"Jadi baik personel maupun peralatan semua telah disiapkan. Namun, akan diturunkan sesuai dengan eskalasi di lapangan. Jika besar maka diturunkan, jika kecil masih menjadi tanggung jawab daerah tersebut," katanya.
Terkait jumlah personel sendiri relatif sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 5 ribu personel gabungan dari masing-masing organisasi perangkat daerah, swasta, dan TNI-Polri.
"Operasional helikopter juga diturunkan tidak sekaligus, melainkan sesuai kondisi karhutla," katanya.
Adapun sebaran hotspot terus bertambah. Tercatat, pada Februari lalu hotspot di Sumsel hanya 80 titik. Kemudian, Maret bertambah 100 titik menjadi 180 titik. Lalu, pada April kembali mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 212 titik. Sedangkan, pada awal Mei ini hotspot terpantau yakni sebanyak 70 titik.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan catatan kami sejak awal tahun hotspot yang terpantau totalnya 608 titik," katanya.