Dampak Corona, Penjualan SMBR Terkoreksi 14 Persen

Konten Media Partner
6 April 2020 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengecekan suhu tubuh bagi karyawan SMBR saat memasuki area kantor di Palembang. (foto: dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pengecekan suhu tubuh bagi karyawan SMBR saat memasuki area kantor di Palembang. (foto: dok. istimewa)
ADVERTISEMENT
Penyebaran coronavirus disease (COVID-19) yang makin meluas, turut berdampak terdahap kinerja sejumlah perusahaan. Salah satunya dialami PT Semen Baturaja, dimana penjualan perusahaan berkode emiten SMBR itu sudah terkoreksi 14 persen hingga Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Vice President Corporate Secretary SMBR, Basthony Santri, mengatakan kendati kegiatan operasional perseroan tidak terganggu, namun SMBR sudah mulai merasakan dampak negatif dari penyebaran virus corona terhadap penjualan semen.
"Hingga Februari saja, penjualan SMBR sudah terkoreksi sebesar 14 persen seiring dengan koreksi permintaan semen di Sumbagsel sebesar 12 persen," katanya, Senin (6/4).
Menurutnya, dampak negatif ini diproyeksi dapat membuat penurunan penjualan semen sebesar 20 persen sepanjang semester I-2020. Meski begitu, perseroan tetap optimis akan terjadi pertumbuhan penjualan sepanjang 2020.
"Hal itu ditopang dengan pertumbuhan di sektor properti dan infrastruktur yang menjadi penyerap utama sektor semen," katanya.
Basthony bilang, dalam upaya menahan penurunan permintaan semen yang diperparah akibat wabah corona, SMBR telah mempersiapkan beberapa strategi untuk menunjang kinerjanya di 2020.
ADVERTISEMENT
Seperti; diversifikasi produk turunan semen, melakukan efisiensi biaya di berbagai lini, serta menetapkan strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan penjualan semen di pasar basis SMBR.
Selain itu, SMBR pun mengharapkan adanya pertumbuhan permintaan semen di sektor retail sehubungan dengan stimulus atau insentif perumahan yang diberikan pemerintah, dan adanya pembagian dana desa tahap pertama di Mei yang juga diharapkan dapat mendorong peningkatkan penjualan semen SMBR.
Terkait operasional perusahaan, kata Basthony, SMBR telah melakukan berbagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona sesuai dengan protokol dari pemerintah pusat. Hal itu untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu.
"Sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan penyebaran virus ini terus disampaikan karyawan. Baik oleh jajaran direksi, maupun manajemen RS Siloam Sriwijaya yang telah bekerjsama dengan SMBR," katanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, juga telah menerbitkan SOP kesiapsiagaan dalam menghadapi wabah virus corona bagi karyawan maupun keluarganya. Karyawan maupun tamu juga diwajibkan melakukan pengukuran suhu tubuh dan sterilisasi saat memasuki area kantir maupun pabrik.
"Kita juga menyediaan peralatan penunjang kebersihan dan kesehatan di lingkungan perusahaan, serta melakukan penyemprotan cairan disenfektan secara berkala," katanya.
Selanjutnya, manajemen SMBR menerapkan kebijakan physical distancing pada seluruh aktivitas kerja dengan membatasi berbagai kegiatan yang mengumpulkan massa. Seperti pelaksanaan upacara, senam pagi danrapat yang dibatasi maksimal sepuluh orang peserta.
"Untuk karyawan berusia lebih dari 50 tahun dan yang tengah hamil diperkenankan kerja dari rumah atau WFH, karena dinilai lebuh rentan terhadap virus corona," katanya. (jrs)