news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dampak Kabut Asap Bagi Kesehatan: ISPA dan Pneumonia

Konten Media Partner
16 September 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel (Foto: Dok. BPBD Sumsel)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel (Foto: Dok. BPBD Sumsel)
ADVERTISEMENT
Kemarau panjang yang melanda Indonesia menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah. Salah satunya, di kawasan Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Karhutla yang terus meluas mengakibatkan kabut asap semakin pekat. Kondisi ini dapat berdampak langsung bagi kesehatan, khususnya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan Pneumonia.
Direktur Medik dan Pelayanan RS Siloam Palembang, Anton Suwindro, mengatakan kabut asap memang dapat berdampak langsung bagi kesehatan. Sebab, kabut asap biasanya juga membawa patikulat matter (PM) yang dapat membahayakan tubuh.
"Penyakit yang pada umumnya disebabkan dari kabut asap itu Ispa dan Pneumonia," kata Anton, Senin (16/9).
Anton menjelaskan, jika partikel yang dibawa kabut asap konsentrasinya PM 10 ke bawah, maka dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan Pneumonia. Sementara, untuk PM 10 ke atas atau lebih besar dapat menyebabkan ISPA. Artinya, hanya menyebabkan peradangan pada bagian tenggorokan.
ADVERTISEMENT
"Untuk jangka waktu dampak akibat menghirup udara tidak sehat tersebut tergantung dari daya tahan tubuhnya. Tapi biasanya yang lebih rentan terserang adalah anak-anak karena daya tahan tubuh yang lebih lemah," katanya.
Menurutnya, saat menghirup udara yang mengandung benda asing, maka akan ada penolakan dari tubuh dengan reaksi yang biasa disebut allergen atau alergi. Kemudian, akan mengalami demam dan suhu tubuh bisa mencapai hingga 38 derajat celsius.
"Nah yang membedakannya, jika seseorang terserang Pneumonia, maka biasanya akan mengalami batuk secara terus menerus atau lebih dominan batuknya," ujar Anton.
Untuk ISPA, lanjut Anton, sebenarnya dapat juga diatasi dengan obat tertentu yang dengan mudah ditemukan di apotek maupun toko obat pada umumnya. Sementara kalau Pneumonia, harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk menghadapi kondisi udara saat ini, Anton menyarankan agar untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menggunakan masker sebagai upaya menghindari dampak kabut asap secara langsung.
"Biasanya kalau untuk anak-anak akan susah jika diminta untuk memakai masker. Maka orang tua harus lebih kreatif dalam menyikapinya. Misalnya dengan menyediakan masker karakter sesuai dengan tokoh-tokoh animasi yang disukai anak," ujar mantan Kepala Dinas Kota Palembang ini.
Selain itu, untuk meningkatkan imunitas tubuh maka disarankan agar memperbanyak mengonsumsi buah yang banyak memiliki kandungan air. Seperti jeruk dan semangka. (jrs)