Dampak Kemarau Panjang: 2.160 Hektare Sawah di Sumsel Kekeringan

Konten Media Partner
31 Agustus 2019 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekeringan (Foto: thama/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekeringan (Foto: thama/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Kemarau panjang yang melanda Sumatera Selatan mulai berdampak terhadap lahan persawahan. Tercatat 2.160,75 hektare sawah di 'Bumi Sriwijaya' mulai kekeringan dan mengancam produksi panen.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumsel, Tuti Murti, mengatakan sebagian besar lahan yang mengalami kekeringan merupakan sawah tadah hujan dan irigasi.
"Kemarau panjang membuat debit air sungai menurun sehingga lokasi sawah yang cukup jauh dari sungai mulai mengalami kekeringan," katanya, Sabtu (31/8).
Menurutnya, kondisi tersebut hampir merata terjadi di seluruh wilayah Sumsel. Khususnya di Kabupaten Musi Rawas, di mana dampak kekeringan mencapai 1.432 hektare sawah.
"Akan tetapi kekeringan terjadi saat sawah sudah hampir panen sehingga dinilai padi masih bisa bertahan, sementara petani lainnya ada yang mengantisipasi keadaan tersebut dengan bertanam palawija," katanya.
Meski begitu, Tuti bilang, upaya meminimalisir dampak kekeringan juga terus dilakukan. Seperti membantu membuatkan sumur bor dan embung. "Upaya itu agar petani yang lokasi sawahnya cukup jauh dari sungai tetap dapat teraliri air," katanya.
ADVERTISEMENT
Tuti menambahkan, total lahan persawahan di Sumsel saat ini mencapai 739.395 hektare. Terdiri dari 124.389 hektare sawah irigasi; 92.792 hektare tadah hujan; 255.921 hektare lahan pasang surut; dan 266.293 hektare rawa lebak.
“Jika pun ada kekeringan dan gagal panen, kami yakin tidak akan berpengaruh besar terhadap produksi padi di Sumsel," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hotikultura Provinsi Sumsel, Antoni Alam, mengatakan telah melakukan antisipasi kekeringan dengan pembuatan sumur bor serta memobilisasi alat pompa di daerah yang dilanda kekeringan.
"Kami juga memberi pelatihan kepada petani untuk mengatur pola tanam. Misalnya, saat cuaca kering maka bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berumur pendek. Seperti cabai dan kacang panjang," katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT