Dishub Palembang Beberkan Penyebab Trans Musi Setop Beroperasi

Konten Media Partner
4 Januari 2022 19:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus Trans Musi. (Foto : Ary Priyanto/ Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Trans Musi. (Foto : Ary Priyanto/ Urban Id)
ADVERTISEMENT
Layanan angkutan bus di Palembang melalui Trans Musi setop operasional. PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) menyebut hal itu karena tidak ada lagi subsidi dari pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang, Aprizal Hasyim, membeberkan jika penyetopan itu dilakukan berdasarkan rencana penggabungan jalur Trans Musi dengan Teman Bus yang dianggarkan langsung Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Ada sebanyak 100 bus layanan di Palembang dengan rincian 65 bus yang dikelola anak perusahaan SP2J yaitu Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) yang semuanya subsidi dari Kemenhub sebesar Rp 50 miliar. Sisanya, 30 bus akan direloting untuk digabungkan seluruh jalurnya tahun ini dan lima unit menjadi cadangan.
Saat ini Trans Musi memiliki tiga koridor uakni Pusri, PS Mal, Kalidoni. Sedangkan empat koridor lain di Terminal Alang-Alang Lebar, Dempo, Soekarno Hatta, dan Terminal Jakabaring. Tiga koridor diantaranya akan dialihkan ke Teman Bus karena berdempetan dengan jalur Light Rail Transit (LRT).
ADVERTISEMENT
"Jadi mungkin dari tujuh koridor itu akan dilebur menjadi lima atau enam koridor. Tapi, ini masih dalam kajian," ujar Aprizal, Selasa (4/1).
Terkait peleburan itu, Dishub Palembang belum bisa memastikan kapan akan disetujui, akan tetapi rencana penggabungan koridor akan diprioritaskan dengan target sebelum APBD Perubahan dilakukan.
Pemerintah pusat juga akan fokus untuk memajukan LRT di Palembang. Penggabungan koridor dan pengalihan ini akan baik bagi daerah khususnya Palembang karena tidak mengeluarkan subsidi.
"Layanan antar moda tidak ada masalah, kalau berbicara subsidi juga ada Teman Bus yang disubsidi oleh pemerintah," jelas dia.
Terkait dengan subsidi TransMusi, Aprizal mengaku jika anggaran baru dua tahun subsidi diberikan oleh di Dishub Palembang. Sebab selama ini, anggaran langsung diberikan BPKAD. Namun, memang nilai subsidi selalu berubah seperti tahun 2021 subsidi yang diajukan yakni sebesar Rp17 miliar.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan, tahun 2022 ini subsidi yang diajukan sebesar Rp12 miliar. Anggaran pengajuan subsidi ini selalu berbeda setiap tahunnya," ungkapnya. (aab)