Elektabilitas Yudha Pratomo Naik, Kejar Ratu Dewa di Pilkada Palembang

Konten Media Partner
19 Juni 2024 19:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga tokoh yang memiliki elektabilitas teratas di sebagai calon Wali Kota Palembang. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Tiga tokoh yang memiliki elektabilitas teratas di sebagai calon Wali Kota Palembang. (ist)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon Wali Kota Palembang pada Pilkada, 27 November 2024, mendatang. Hasilnya, nama Yudha Pratomo mengalami tren kenaikan.
ADVERTISEMENT
Hasil survei yang dilaksanakan 31 Mei-6 Juni 2024. Nama Yudha berada di posisi ketiga dengan 20,5 persen sebagai calon Wali kota Palembang. Lalu, nama Ratu Dewa masih unggul 38,2 persen, disusul Fitrianti Agustinda 23,7 persen.
Sementara calon lain elektabilitasnya di bawah 2 persen, seperti; Akbar Alfaro, Charma Afrianto, Nandriani Octarina, Firmansyah Hadi, Prima Salam, Syafran Syaropi, Syaiful Padli, Andi Wijaya Busro, Basyaruddin Ahmad, Yulian Gunhar, Baharudin, Rasyid Rajasa, dan M Hidayat.
Analis Politik Charta Politika, Nachrudin, mengatakan fakta di lapangan bahwa memang sosok yang sedang menjabat dalam survei persentasenya akan tinggi. Namun juga bisa disusul bahkan bisa turun signifikan.
Adapun Ratu Dewa sendiri tercatat mengakhiri masa jabatannya sebagai Pj Wali Kota Palembang setelah menjabat selama sekitar 9 bulan. Pengunduran Ratu Dewa sendiri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai bakal calon Wali Kota Palembang nanti.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, survei dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling 600 responden, kriteria minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih dengan wawancara tatap muka di seluruh kecamatan Kota Palembang dan margin of error 4 persen.
Maka uji simulasi 6 nama calon wali kota memunculkan Ratu Dewa 41,5 persen, Fitrianti Agustinda 26,8 persen, Yudha Pratomo 21,2 persen, Prima Salam 1 persen, M Hidayat 0,8 persen, dan Rasyid Rajasa 0,5 persen, serta massa yang belum menentukan pilihan 8,2 persen.
Demikian juga uji simulasi 3 nama, Ratu Dewa 42,5 persen, Fitrianti Agustinda 27,3 persen, Yudha Pratomo 21,8 persen, dan massa yang belum menentukan pilihan sebesar 8,3 persen.
Pengamat Politik Sumsel, Haekal Al Haffafah mengatakan jika dilihat dari simulasi 3 nama, elektabilitas Yudha Pratomo naik signifikan mengejar Fitrianti Agustinda dan Ratu Dewa.
ADVERTISEMENT
"Hal ini terpengaruh karena kerja politik Yudha efektif dan efisien serta program-program nyata yang sampai saat ini telah berjalan dan sangat menyentuh masyarakat," kata Haekal, Rabu, 19 Juni 2024.
Sedangkan Fitrianti, cenderung stagnan karena mungkin tidak ada lagi dukungan lingkar pejabat dan Ratu Dewa yang trennya turun karena permasalahan banjir, macet, dan terlihat kesalnya masyarakat karena kerja Pj wali kota dicampur adukkan dengan sosialisasi untuk pencalonan di Pilkada Wali kota nanti.
Direktur Eksekutif Indonesian Democracy Study Center (Teras Indonesia) ini menyebut beberapa faktor kenapa terlihat nama Yudha terus naik di Pilwako nanti.
Pertama, kerja-kerja politik Yudha Pratomo efektif dan efisien, program-program yang sampai saat ini telah berjalan dan menyentuh masyarakat, pertemuan-pertemuan dengan warga, kerja-kerja door to door di lapangan maupun sebaran masif alat kontak baliho dan spanduk.
ADVERTISEMENT
“Jika dilihat dari simulasi tiga nama, wajar saja kalau nama Ratu Dewa masih tinggi dan kita lihat nanti setelah hari ini tidak menjabat lagi sebagai Pj wali kota," kata Haekal.