Foto: Alquran Berusia Ratusan Tahun Dipamerkan di Masjid Agung SMB II

Konten Media Partner
23 April 2019 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang panitia kegiatan Pekan Pustaka Palembang pamerkan al-quran yang ditulis dengan tangan yang berusia 200 tahun, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Seorang panitia kegiatan Pekan Pustaka Palembang pamerkan al-quran yang ditulis dengan tangan yang berusia 200 tahun, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id
ADVERTISEMENT
Memperingati Hari Buku yang jatuh pada 23 April 2019, Yayasan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB) bersama tiga perpustakaan, yaitu Perpustakaan Masjid Agung SMB II, Umariyah, dan Al Washliyah, menggelar Pekan Pustaka Palembang, Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan tersebut, Yayasan Masjid Agung SMB II memamerkan beberapa koleksinya. Salah satunyam, Alquran bertuliskan tangan yang berusia lebih dari 200 tahun, dan merupakan peninggalan koleksi milik ulama tersohor Palembang, almarhum Kemas Haji Umar.
Selain itu, juga dipamerkan beberapa barang lainnya. Seperti, Alquran bersampul kulit unta yang diperkirakan berusia ratusan tahun, serta surat bertuliskan huruf Arab yang dikirim dari Makkah oleh seorang murid Kemas Haji Umar kepada dirinya yang ditulis pada tahun 1930. (abp)
Kegiatan pekan pustaka yang dilaksanakan di lantai tiga Masjid agung Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang, Selasa (24/4) Foto: abp/Urban Id
Pengunjung yang memanfaatkan kegiatan pekan pustaka untuk ber swafoto dilokasi, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id
Seorang mahasiswi memanfaatkan kegiatan pekan pustaka untuk sekedar mencari informasi dengan membaca buku yang dipamerkan, Selasa (24/4) Foto: abp/Urban Id
Selain mahasiswa, pengunjung dari berbagai usia juga menyempatkan diri untuk datang dan membaca buku-buku koleksi Masjid Agung Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang, Selasa (23/4) foto: abp/Urban Id
seorang mahasiswi yang tengah membaca buku di Pekan Pustaka Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id
Panita pamerkan surat yang ditulis pada tahun 1930 dengan bahasa arab yang berasal dari Makkah untuk seorang ulama Palembang, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id
M.Subhan yang menunjukkan Kitab tasyawuf bersampul kulit unta, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id
Sebuah Kitab tasyawuf bersampul kulit unta yang dibuat sekitar tahun 1930 milik ulama Palembang, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id
Kitab tasyawuf abad 20 yang dicetak untuk pertama kalinya dengan menggunakan sistem letter pressed yang merupakan koleksi milik Ustad Kemas Syadjiandi yang merupakan cucu Kemas Haji Umar, Selasa (23/4) Foto: abp/Urban Id