Gelap di Ladang Sumber Energi

Konten Media Partner
25 Februari 2019 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi pengeboran sumur KBD 2X di Blok Sakakemang (Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi pengeboran sumur KBD 2X di Blok Sakakemang (Urban Id)
ADVERTISEMENT
Penemuan cadangan gas di sumur Kali Berau Dalam (KBD) 2X, Blok Sakakemang oleh Repsol disebut masuk daftar lima besar cadangan gas dunia, tepatnya di Desa Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, memberi harapan baru bagi masyarakat di sekitar lokasi. Adanya kegiatan pertambangan gas di Desa Tampang Baru, masyarakat berharap kedepan mereka bisa menikmati aliran listrik yang selama ini menjadi masalah utama di desa mereka.
ADVERTISEMENT
Desa Tampang baru berjarak 183 kilometer dari Kota Palembang, dan membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk sampai ke desa tersebut. Tak ubahnya dengan sejumlah desa lainya di Musi Banyuasin, warga desa disini pada umumnya bekerja sebagai petani di perkebunan sawit dan karet.
Kepala Desa Tampang Baru, Usman AR mengatakan, desanya terdiri dari tiga dusun dan enam rukun tetangga (RT), yang terdiri dari 4.268 jiwa. Masyarakat desa sebenarnya sudah tahu jika area di desa mereka menyimpan cadangan gas, hal itu dikarenakan pada tahun 2004 lalu perusahaan gas ConocoPhillips pernah melakukan ekplorasi sumur gas di area tersebut, meskipun pada akhirnya dinyatakan gagal.
Hingga akhirnya di tahun 2018 lalu, kata Usman, perusahaan gas asal Spanyol, Repsol bersama SKK Migas melakukan pembebasan lahan untuk memulai pengeboran di sumur KBD 2X tersebut. Jaraknya sekitar tiga kilometer dari pemukiman warga. “Total lahan yang di bebasakan 4,7 hektar. Terdiri dari lahan masyarakat dan sebagian juga merupakan lahan eks dari perkebunan sawit milik perusahaan,” katanya, Senin (25/2)
Eksporasi yang masih berlangsung di sumur gas KBD 2X (Urban Id)
Menurutnya, saat pembebasan lahan tidak ada kendala yang besar, sebagian besar warga juga menerima kehadiran Respsol. Hanya saja, warga meminta agar perusahaan migas dapat memberi kemajuan di desa. Khususnya untuk memecahkan masalah kelistrikan yang selama ini memang menjadi masalah utama. “Untuk jaringan listrik sebenarnya memang sudah ada, tapi selama ini lebih banyak padamnya. Bahkan dalam satu minggu pemadaman listrik bisa sampai tiga hingga empat kali,” katanya.
ADVERTISEMENT
Meskipun, lanjut Usman, sebenarnya tak jauh dari Desa Tampang Baru sudah ada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumatera V di Desa Sindang Marga, hanya saja, persoalan listrik tak kunjung selesai.
Oleh karena itu, warga desa sangat berharap agar produksi gas dari Blok Sakakemang ini nantinya dapat juga dimanfaatkan untuk membangun pembangkit listrik baru di wilayah mereka, dengan demikian masalah listrik dapat terpecahkan.
Kades Tampang Baru, Usman AR saat berbincang dengan jajaran manajemen Repsol (Urban Id)
Kemudian, dengan beroperasinya Repsol ini, diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja lokal. Menurutnya, banyak Sumber Daya Manusia (SDM) asli Desa Tampang Baru yang memiliki Pendidikan tinggi dari Diploma III sampai Strata I. “Mengacu pada perusahaan migas yang memiliki wilayah operasional tak jauh dari desa ini, sebelumnya juga sempat dijanjikan akan mempekerjakan tenaga lokal. Tapi hingga saat ini belum ada yang terealisasi. Semoga kehadiran Repsol di desa kami nantinya dapat membawa dampak positif bagi warga dan Kabupeten Musi Banyuasin,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Camat Bayung Lencir, Ahmad Toyibir menambahkan, lokasi sumur gas KBD 2X berada di Desa Tampang Baru. Warga berharap agar dengan adanya temuan sumur gas di wilayah mereka nantinya dapat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar. “Meski saat ini belum ada penggunaan tenaga kerja non-skill, kami berharap agar nantinya waga di desa terdekat dapat juga dilibatkan menjadi tenaga kerja,” ujar Ahmad.
Diharapkan, Corporate Social Responsibility (CRS) dari perusahaan gas tersebut dapat benar-benar dipergunakan untuk membantu masyarakat di sana. Seperti untuk pembangunan jalan desa, fasilitas kesehatan, dan sebagainya. “Dengan demikian, masyarakat nantinya dapat merasakan manfaat positif dari adanya kegiatan tambang gas di wilayah mereka,” kata Ahmad. (jrs)