Gratis Naik LRT Pakai BSB Cash Selama Fornas di Sumsel

Konten Media Partner
20 Juni 2022 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BSB Cash edisi terbatas Fornas ke VI Sumatera Selatan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
BSB Cash edisi terbatas Fornas ke VI Sumatera Selatan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi tuan rumah Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VI, pada 1 hingga 7 Juli 2022. Menyambut perhelatan itu, Bank Sumsel Babel menghadirkan BSB Cash atau uang elektronik edisi spesial.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, mengatakan menjelang 12 hari perhelatan itu, pihaknya akan mendukung dengan menyediakan berbagai penawaran menarik menggunakan BSB Cash.
“BSB Cash edisi spesial ini banyak keuntungannya terutama saat Fornas berlangsung, dan hanya dicetak 1.000 keping,” katanya, Minggu (20/6).
Syamsudin bilang, kartu ini didesain dengan logo Fornas dan juga maskot Chitala, ikan belido dengan harga Rp 50 ribu. Jika memang memungkinkan akan ditambah produksinya, namun tidak akan banyak karena konsepnya edisi terbatas.
Menggunakan kartu itu, pengguna bisa nonton kegiatan Fornas di Jakabaring dengan naik LRT secara gratis selama perhelatan berlangsung.
Pada peluncuran BSB Cash itu, Bank Sumsel Babel memperkenalkan secara simbolis uang elektronik itu dan juga dihadiri oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, di Jakabaring Sport City.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu juga diramaikan ribuan orang, mulai dari para penggiat olahraga rekreasi hingga masyarakat umum yang memanfaatkan momen berolahraga di JSC.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan masyarakat Sumsel sangat mensyukuri peran daerah sebagai tuan rumah Fornas dan juga memberikan dampak positif di bidang ekonomi.
Sebanyak 30 provinsi sudah mendaftar menjadi peserta Fornas VI ini atau setidaknya terdapat 11 ribu atlet dan ofisial yang akan ambil bagian. Hadirnya ribuan orang ini tentunya disambut baik para pelaku usaha wisata karena sejak tiga tahun ini terdampak pandemi COVID-19, mulai dari pelaku perhotelan, restoran, kuliner dan UKM.