news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Guru dan Kepala Sekolah Terancam Dicopot Kasus Bullying Siswi SD di OKU, Sumsel

Konten Media Partner
22 November 2022 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus bullying atau perundungan siswi SD di Ogan Komering Ulu (OKU) kini berlanjut, kini kepala sekolah dan guru diusulkan untuk dicopot usai video viral itu beredar.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Dinas Pendidikan OKU, Alfarizi, kepada wartawan menyampaikan usulan pencopotan dan mutasi itu akan disampaikan ke Bupati.
“Sudah diusulkan ke bupati untuk ditindaklanjuti,” katanya, kemarin.
Dari informasi yang dihimpun Urban Id, usulan itu disampaikan pihak keluarga korban yang dimediasi di Polsek Peninjauan, OKU.
Dinas Pendidikan merespon usulan itu dan menyebut upaya itu sebagai langkah memberi efek jera dan tanggung jawab karena ada kelalaian di lingkungan sekolah.
Pihaknya berharap agar pengawasan di lingkungan sekolah lebih serius dilakukan dan juga secara rutin akan dievaluasi agar tidak ada kejadian serupa.
Selain itu upaya pendampingan kepada korban akan dilakukan secara masif terkait pemulihan psikologis agar tidak menimbulkan trauma.
Dari penelusuran Urban Id, korban merupakan siswi kelas VI sementara pelaku perundungan adalah teman sekelas. Kejadian itu direkam dan viral di sosial media.
ADVERTISEMENT
Korban pada video tidak berhenti menangis, teman-temannya tertawa dan terus merekam kejadian. Korban disiram air, dipukul dan diinjak di ruang kelas.
Diketahui ada 9 orang pelaku perundungan itu yang sudah dipanggil oleh pihak sekolah.
Sebelumnya video itu beredar luas di media sosial dan menimbulkan kecaman netizen.
Pada video itu, tampak seorang pelajar SD wanita menangis di dalam kelas, video itu direkam dan memperlihatkan aksi tidak terpuji para pelajar pria dan wanita.
Pelajar wanita itu dirundung oleh teman-temannya lalu direkam dan tidak ada yang mencegah atau menghalangi aksi itu. (*)