Harpelnas, BPJamsostek Santuni Ahli Waris Peserta di Palembang

Dewan Pengawas BPJamsostek, Subhan Gatot menyerahkan bingkisan kepada peserta di Palembang. (foto: dok. istimewa)

BPJamsostek Palembang menyalurkan santunan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan hari pelanggan nasional (Harpelnas).

Dewan Pengawas BPJamsostek, Subhan Gatot, mengatakan mengusung tema "protecting and empowering", pada tahun ini BPJamsostek ingin membangun budaya pelayanan yang lebih baik guna menciptakan loyalitas serta pengalaman yang menyenangkan bagi para peserta.

Tak hanya itu, BPJamsostek juga menggandeng beragam stakeholder dan komunitas untuk memberikan edukasi kepada ahli waris peserta berupa literasi keuangan, pemberdayaan perempuan, dan penyandang disabilitas.

"Tujuannya memberikan keterampilan dan potensi yang bisa digunakan untuk keberlangsungan hidupnya kedepan," kata Subhan di sela-sela kegiatan di Palembang, Senin (6/9).

Menurutnya, Harpelnas ini menjadi momentum untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik serta perluasan manfaat melalui pemberdayaan bagi ahli waris peserta.

Dalam kesempatan itu, Subhan menyerahkan santunan kepada ahli waris CV. Tanah Mas yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja sebesar Rp 176 Juta dan bantuan alat promotif dan preventif berupa 100 helm kepada perwakilan perusahaan PT. Tunas Baru Lampung, TBK.

Hal tersebut merupakan bukti kehadiran negara melalui BPJamsostek untuk memberikan perlindungan serta rasa aman bagi peserta dan keluarganya, oleh karena itu menjadi hal wajib bagi pekerja untuk memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Semoga semangat harpelnas ini menjadi motivasi bagi para pekerja untuk terus produktif yang berujuang pada kesejahteraan pekerja Indonesia," katanya.

Kepala Kantor Cabang BPJamsostek Palembang, Ikbar Saloma, mengatakan Harpelnas menjadi momentum untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik serta perluasan peserta.

BPJamsostek sendiri telah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumsel bidang UMKM. Dimana dari 6.909 perusahaan aktif diketahui 5.800 di antaranya merupakan UMKM.

"Memang sektor UMKM sangat potensial, perlu strategi khusus untuk menggaetnya, utamanya harus jemput bola," katanya.