Hoaxbuster: Pernyataan RSMH Palembang soal Tanggal Inkubasi Corona

Konten Media Partner
27 Maret 2020 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hoax. (foto: dok. Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hoax. (foto: dok. Kominfo)
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Kota Palembang dihebohkan dengan beredarnya sebuah pesan berantai terkait wabah virus corona melalaui aplikasi WhatApp. Pesan tersebut seolah-olah diedarkan oleh seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Dr Mohammad Hosein (RSMH) Palembang, yang bertuliskan:
ADVERTISEMENT
Baru saja mendapat info ini: (Sumber dari dokter. Yeni Yunus, Sp.PD. RSMH Palembang
Mulai besok, jangan keluar rumah mencari makanan atau untuk apa pun, karena hal yang terburuk dimulai, tanggal inkubasi telah tiba dan banyak yg terinfeksi positif akan menunjukkan gejalanya dan banyak orang bisa tertular, jadi sangat penting untuk tetap di rumah dan tidak berhubungan dengan tidak bertemu orang lain, sangat berhati-hati adalah sangat penting.
Dari 23 Maret hingga 3 April kita harus menjaga diri kita sendiri, karena kita akan berada di puncak penyebaran virus dalam dua minggu, biasanya dalam dua minggu itu semua yang terinfeksi akan muncul kemudian ada dua minggu tenang dan kemudian dua minggu lagi mulai berkurang
ADVERTISEMENT
*Apa yang terjadi di Italia adalah bahwa siklus ini diabaikan pada musim penularan dan itulah mengapa semua kasus bercampur menjadi satu *.
*Dan akhirnya, jangan menerima kunjungan dari siapa pun, bahkan dari keluarga yang sama. Ini semua untuk kebaikan semua. *
KITA AKAN BERADA DI TINGKAT INFEKSI MAKSIMUM. JANGAN ABAIKAN PESAN INI, BAGIKAN KE SEMUA KONTAK ANDA
Menanggapi pesan tersebut, Kepala Departemen Humas RSMH Palembang, Ahmad Suhaimi, menyatakan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoax.
Selain itu, tidak ada nama dr.Yeni Yunus, SpPD di RSMH Palembang, serta peryataan itu bukan berasal dari manajement RSMH Palembang.
"Kami menyarankan jangan mudah percaya begitu saja atau terpancing saat membaca sebuah berita yang beredar di media sosial. Cek dan ricek lagi kebenarannya," katanya, Jumat (27/3).
ADVERTISEMENT
Suhaimi bilang, masyarakat diminta dapat lebih teliti dalam melihat isi beritanya, sebelum menyebarkannya ulang. Menurutnya, jangan membagikan artikel, foto, ataupun pesan berantai tanpa membaca sepenuhnya dan yakin akan kebenarannya. Sebab hal itu justru akan mempercepat berkembangnya berita hoax.
"Banyak berita hoax yang beredar biasanya cenderung bernada provokatif atau kontroversial, tujuannya memang untuk menggiring pandangan bahkan memancing emosi pembacanya," katanya. (jrs)