Ibu di Palembang yang Masukkan Bayinya ke Mesin Cuci Mengaku Panik

Konten Media Partner
5 November 2019 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku ST selalu menutupi wajahnya saat berada di Mapolresta Palembang. (foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku ST selalu menutupi wajahnya saat berada di Mapolresta Palembang. (foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
ST (36) tahun, ibu yang tega memasukkan bayinya ke dalam mesin cuci kini sudah diamankan di Markas Kepolisian Resor Kota Palembang. Wanita yang tercatat sebagai warga Belitang, Kabupaten OKU Timur, ini selalu menggunakan korset untuk menutupi kehamilannya.
ADVERTISEMENT
ST mengaku sudah tujuh tahun berstatus janda dan memiliki dua orang anak. Namun sejak awal tahun 2019, dirinya menjalin hubungan dengan seorang pria di Palembang. Hanya saja, ST tidak menyangka jika bakal hamil dari hubungannya itu.
"Pacar saya namanya Andi seorang duda, tapi dia kabur tak tahu pergi ke mana setelah tahu kalau saya tengah hamil," katanya, Selasa (5/11).
ST juga bilang kalau kehamilannya itu baru diketahui setelah merasa ada yang janggal di perutnya. Sebab, selama ini ia tidak merasa mual ataupun gejala lain yang biasanya dialami wanita hamil pada umumnya.
"Saya tahu hamil saat dua bulan bekerja sebagai pengasuh. Untuk menutupi itu saya selalu menggunakan korset," katanya.
Hingga kemudian, dirinya melahirkan bayi malang tersebut saat berada di rumah majikannya yang berada di Jalan Telaga, RT41, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB I Palembang. Namun, karena panik dan malu, ST mencoba menutupi bayinya dengan menggunakan sebuah handuk kemudian membawanya ke kamar yang berada di lantai atas rumah.
ADVERTISEMENT
"Saat melahirkan saya posisinya berdiri, sehingga itu (bayi) langsung jatuh ke lantai kamar mandi," katanya.
Kemudian, dirinya semakin panik tak kala rekannya yang merupakan asisten rumah tangga (ART) mengetuk pintu dan menanyakan keadaannya. Sehingga spontan bayi yang baru dilahirkan itu dibungkus dalam kantong plastik dan dibalut handuk kemudian dimasukkan ke mesin cuci.
"Saya panik karena mau diajak ke dokter, saya khilaf awalnya saya berpikir akan menyerahkan anak itu ke panti asuhan," katanya. (jrs)