Jaringan Telekomunikasi di Sumsel Mulai Terapkan Energi Ramah Lingkungan

Konten Media Partner
8 Februari 2021 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaringan telekomunikasi Telkomsel di Sumsel. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jaringan telekomunikasi Telkomsel di Sumsel. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Provider di Sumatera Selatan mulai menerapkan energi ramah lingkungan pada jaringan telekomikasinya atau Base Transceiver Station (BTS). Beberapa diantaranya menggunakan bahan bakar hydro plus yakni campuran methanol dan air. Selain itu, juga menerapkan tenaga surya dan angin.
ADVERTISEMENT
General Manager Network Operation and Quality Management Telkomsel Sumbagsel, Rowland Silalahi mengatakan, energi ramah lingkungan ini dapat menjadi alternatif agar jaringan telekomunikasi tetap lancar.
“BTS kami telah menggunakan sumber energi ramah lingkungan, terbaru menggunakan bahanbakar hydro plus, sebelumnya pun telah menggunakan tenaga surya dan tenaga angina,” kata Rowland, Senin (8/2).
Rowland menjelaskan, pihaknya membutuhkan sumber energi untuk mengoperasikan 228.000 Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di seluruh negeri. Kebutuhan energi yang besar mendorong Telkomsel untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi fuel cell.
Disebutkan, penggunaan energi ramah lingkungan tersebut dapat kami wujudkan berkat riset berkesinambungan berlandaskan semangat mempertahankan dan meningkatkan pelayanan.
Teknologi fuel cell dapat memproduksi energi listrik dengan gas buang berupa uap air (zero emission). “Untuk saat ini, ada 22 BTS tersebar di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya akan terus menghadirkan layanan serta solusi digital terkini dengan pemanfaatan sumber energi tanpa emisi. (eno)