Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kualitas udara Kota Palembang berdasarkan pantauan dari aplikasi Info Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 09.00 WIB hari ini, Selasa (15/10), masih di level berbahaya.
ADVERTISEMENT
Pada pukul 00.00 WIB, konsentrasi partikulat (PM10) mencapai 585 μg/m3, terus bergerak naik secara fluktuatif mencapai titik tertinggi, yakni 841 μg/m3 pada pukul 06.00 WIB, sementara pada pukul 07.00 WIB yaitu 821 μg/m3 dan terus bergerak turun di angka 543 μg/m3 di pukul 09.00 WIB.
Udara mulai sedikit membaik pada pukul 10.00 WIB, meski masih dalam kategori sangat tidak sehat yakni 394 μg/m3 dan pukul 11.00 yaitu 299 μg/m3 masuk kategori tidak sehat. Dikatakan berbahaya jika berada di atas 420 μg/m3.
Di tengah kondisi kabut asap ini, terjadi tren peningkatan jumlah penderita infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada balita atau usia di bawah 5 tahun. Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Palembang, peningkatan ISPA pada balita sudah dimulai sejak pekan ke dua September 2019.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, dr Letizia melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan pekan ke dua September jumlah penderita ISPA balita sebanyak 1.128 orang.
"Jumlahnya melonjak pada pekan ke 3 dan 4 masing-masing 1.373 dan 1.398. Kemudian turun lagi di pekan pertama Oktober yaitu 1.119 orang, lalu naik lagi di pekan ke dua Oktober yaitu 1.189 orang," katanya.
Pihaknya mengimbau untuk tetap mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan menggunakan pelindung pernapasan saat berada di luar. "Balita memang lebih rentan, maka dari itu orangtua harus mewaspadai," tutur dia. (eno)