Kabut Asap Pekat, Pengunjung Hotel di Palembang Meningkat

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perhotelan di Palembang di malam hari. Foto. Instagram @thealts_plm
zoom-in-whitePerbesar
Perhotelan di Palembang di malam hari. Foto. Instagram @thealts_plm
ADVERTISEMENT
Kabut asap di Kota Palembang saat ini masih cukup pekat, pantauan di aplikasi info BMKG, pukul 06.00 WIB, hari ini Rabu (16/10), konsentrasi partikulat (PM10) menunjukkan pada titik membahayakan yakni mencapai 451 μg/m3.
ADVERTISEMENT
Asap pekat ini terus bergerak naik hingga pukul 09.00 WIB yakni mencapai 506 μg/m3. Menjelang siang, kondisi kabut asap kemudian bergerak turun. Informasi terakhir, pada pukul 10.00 WIB mencapai 417 μg/m3.
Di tengah kondisi kabut asap ini, ternyata banyak warga Kota Palembang yang menyewa kamar hotel. Hal ini dilihat dari tingkat keterisian kamar yang meningkat saat kabut asap melanda 'Bumi Sriwijaya'.
"Hunian hotel umumnya tidak terganggu. Justru beberapa hotel mencatat ada traffic kenaikan tingkat hunian," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sumatera Selatan, Herlan Aspiudin.
Saat ini dikatakan Herlan, tingkat hunian kamar secara rata-rata berkisar 60 hingga 70 persen. "Ada yang mencapai 90 persen, salah satu faktornya banyak warga menginap di hotel, diperkirakan karena di rumah asap masih masuk," katanya.
ADVERTISEMENT
Herlan bilang, biasanya okupansi hotel akan turun seiring dengan terganggunya aktivitas penerbangan. Namun sejauh ini aktivitas Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II baru sebatas delay dan belum ada pembatalan penerbangan.
"Pantauan kami, saat ini warga Palembang mulai mengurangi aktivitas di luar ruangan, salah satunya terlihat dari masih stabilnya penggunaan ruangan meeting," katanya.
Kendati membawa dampak positif bagi perhotelan, pihaknya berharap agar bencana ini cepat usai, hujan segera turun, dan aktivitas kembali normal. "Bagaimana pun ini bencana, semua yang terkena dampak berharap tidak ada lagi kebakaran hutan hingga berdampak kabut asap," ujar Herlan. (eno)