Kala Kabut Asap Palembang Tak Halangi Dinda Menangkan Lomba Lari

Konten Media Partner
27 Oktober 2019 10:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah peserta antusias mengikuti even olahraga lari di yang digelar perusahaan ritel di Jalan Radial, Palembang, Minggu (27/10). Foto. Urban ID
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah peserta antusias mengikuti even olahraga lari di yang digelar perusahaan ritel di Jalan Radial, Palembang, Minggu (27/10). Foto. Urban ID
ADVERTISEMENT
Kabut asap masih menyelimuti kawasan Palembang dan sekitarnya, kendati begitu tak menyurutkan semangat para peserta lomba lari yang diadakan di Jalan Radial, Ilir Barat 1, Palembang, Minggu (27/10). Salah satunya adalah Dinda Imeza (11), pelari asal Bengkulu.
ADVERTISEMENT
Dinda sengaja datang ke Palembang bersama orang tuanya untuk mengikuti ajang lomba lari tersebut, bahkan ia berhasil menyabet sebagai pelari tercepat dengan catatan waktu 17 menit 15 detik. Meski usianya masih tergolong muda, Dinda berhasil mengungguli ratusan peserta dengan kategori perempuan untuk lintasan 5 kilometer.
"Kabut asap tidak telalu terasa menganggu, mungkin karena sering latihan empat kali dalam seminggu, jadi sudah tidak terasa lagi," katanya.
Dinda bilang, dirinya berlatih setiap empat kali dalam sepekan dan suatu saat berharap bisa menjadi pelari tangguh dan profesional. "Sering mengikuti lomba lari dan beberapa kali memenangkan lomba," tutur Dinda.
Tak hanya Dinda, sebagain besar peserta lari terpantau tidak menggunakan masker atau pelindung pernapasan. Kabut asap yang cukup pekat diakui oleh sejumlah pelari sangat menganggu terutama bagi pernapasan, namun ada juga yang mengaku tidak masalah.
ADVERTISEMENT
"Lumayan menganggu, dada sedikit terasa sesak. Tapi hari ini asap lumayan tidak terlalu parah seperti kemarin, mungkin karena sudah terbiasa," kata Prada Asep Saipudin yang menjadi pelari tercepat kategori 10 kilometer.
Asep bilang, dirinya sudah sering ikut kegiatan lari dan beberapa kali berhasil menjuarai event. Setiap pekan dirinya latihan lari bersama satuan anggota Yonif 143, sehingga bisa menjadi peserta tercepat pada kegiatan ini.
Dinda Imeza peserta dari Bengkulu ini menjadi pelari tercepat, dengan catatan waktu 17 menit 15 detik pada kategori jarak 5 km.
Peserta usai mengikuti kegiatan berkumpul halaman parkir Palembang City Center. Foto Urban ID.
Sementara itu, peserta lain Aan (22), bercerita awalnya ia ragu untuk mengikuti ajang lomba lari tersebut, tapi karena sudah terlanjur mendaftar dengan biaya Rp 100 ribu ia pun memutuskan untuk ikut.
"Dada rasanya sesak, beda rasanya kalau olahraga lari saat udara bersih dengan olahraga di tengah kabut asap. Lari saat kabut asap baru pertama kali. Namun, bagaimana lagi mudah-mudahan tidak apa-apa," kata Aan.
ADVERTISEMENT
Aan mengatakan, pihak panitia tak menyediakan masker bagi para peserta. Mereka hanya menyediakan kaos, tas kain, kupon makanan ringan, dan kupon doorprize. "Tidak ada masker yang disiapkan panitia, kalau mau pakai masker bawa sendiri-sendiri," katanya. (eno)