Karhutla di Musi Banyuasin, Sumsel, Terus Meluas

Konten Media Partner
18 Agustus 2019 23:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Musi Banyuasin belum juga bisa dipadamkan. (Foto: Dok BPBD Sumsel)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Musi Banyuasin belum juga bisa dipadamkan. (Foto: Dok BPBD Sumsel)
ADVERTISEMENT
Memasuki hari kelima kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Muara Medak, Kecamatan Banyung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, masih belum dapat dipadamkan sejak Selasa (13/8). Untuk membantu mempercepat proses pemadaman, tim gabungan dari TNI dan Polri kembali menambah personel ke lokasi.
ADVERTISEMENT
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri, mengatakan pengiriman pasukan ini untuk menambah kekuatan petugas dalam mempercepat pemadaman kebakaran lahan di Muara Medak, Kabupaten Musi Banyuasin.
“Penambahan kekuatan ini merupakan hasil evaluasi setelah memantau langsung kebakaran di sana,” kata Firli, Minggu (18/8).
Menurutnya, hingga kini kebakaran telah menghanguskan sekitar 680 hektare lahan di area tersebut. Sebagian besar lahan yang terbakar adalah lahan yang terlantar. Kondisi angin yang kencang turut membuat api cepat menyebar.
“Sudah saatnya kita yang mengepung api, bukan api yang mengepung kita,” katanya.
Firli mengatakan, personel yang dikirim juga sudah dibekali dengan kemampuan pemadaman dengan menggunakan mekanisme konvensional. Selain personel, beberapa unit kendaraan double cabin berserta penampung air bekapasitas 1.000 liter juga dikirim ke Muara Medak.
ADVERTISEMENT
“Kendaraan ini akan meningkatkan mobilitas tim di lapangan. Pemadaman juga dilakukan dengan menggunakan karung goni basah," jelas mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Selain itu, ia juga menginstruksikan agar petugas fokus memadamkan api dari satu titik ke titik yang lain. Kemudian, tim ini juga akan berada di sana sampai api sudah benar-benar padam. “Mereka tidak boleh kembali sampai api padam,” tutur Firli.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan penambahan personel merupakan langkah upaya dari pemerintah dan semua pihak terkait untuk segera memadamkan api. Jangan sampai kebakaran ini mengganggu aktivitas di provinsi yang lain.
"Kebakaran tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi dikhawatirkan akan mengganggu kondisi kesehatan masyarakat, tidak hanya di Sumsel tetapi juga di Jambi," ucap Herman.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, mengatakan saat ini sudah ada sekitar 100 personel satgas karhutla yang ada di lokasi kebakaran. Mereka berjibaku memadamkan api dari darat. Sejumlah kendala ditemukan mulai dari keterbatasan pasokan air dan juga sulit akses untuk memasuki lokasi kebakaran.
“Saat ini akses darat menuju titik api adalah melewati Provinsi Jambi,” kata Iriansyah.(jrs)