Keluarga Akidi Tio Pemberi Rp 2 Triliun Sempat Akan ke Palembang Bersama BI

Konten Media Partner
28 Juli 2021 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter keluarga Akidi Tio, Prof dr Hardi Darmawan
zoom-in-whitePerbesar
Dokter keluarga Akidi Tio, Prof dr Hardi Darmawan
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga almarhum Akidi Tio pemberi Rp 2 triliun bantuan untuk penanganan COVID-19 di Sumsel disebut sempat akan ke Palembang namun terhalang karena pembatasan dan kondisi COVID-19 saat ini.
ADVERTISEMENT
Dokter keluarga Akidi Tio, Prof dr Hardi Darmawan, mengatakan beberapa anak dari almarhum rencananya akan ke Palembang bersama pihak Bank Indonesia dan notaris.
“Sebetulnya yang sukses itu anak-anaknya di Jakarta, mereka rencana mau datang ke Palembang bersama notaris dan juga dari BI, namun batal karena situasi COVID-19 saat ini,” katanya.
Dr Hardi membeberkan, dua hari sebelum penyerahan simbolis itu dirinya ditelpon oleh pihak keluarga dan bilang ingin membantu masyarakat Sumsel, terutama yang terdampak terhadap COVID-19.
“Mereka mendengar kabar banyak teman di Sumsel meninggal, banyak orang susah karena COVID-19 di Sumsel, mereka iba dan ingin membantu, saya juga kaget ketika diberi tahu jumlahnya,” kata dr Hardi .
Dr Hardi juga bercerita jika keluarga Akidi Tio terutama putra sulung yang sudah meninggal di Aceh, akrab dengan Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri. Mereka ingin menyerahkan bantuan itu melalui Kapolda Sumsel.
ADVERTISEMENT
"Mereka sudah biasa membantu masyarakat, panti jompo hingga masyarakat lainnya dan memang tidak terpublish,” katanya.
Terkait mengapa keluarga Akidi Tio tidak mau terbuka dan terpublikasi media, dr Hardi berpendapat bahwa itu sebuah kewajaran, karena memang selama dirinya mengenal keluarga ini lebih dari 40 tahun mereka selalu bersikap sederhana.
“Bersikap maupun berpakaian mereka sangat sederhana, bahkan mereka sangat hemat dalam artian yang positif, dan mungkin itulah yang membuat mereka tidak ingin terlalu tampil atau dipublikasi,” katanya.
Dr Hardi menjelaskan, satu hal yang dirinya salut adalah keluarga ini punya keyakinan untuk selalu membantu, jika mendapat penghasilan lebih, maka harus dibagikan ke masyarakat.
"Saya juga kaget dan memang selama ini belum pernah saya mendengar sumbangan sebesar itu, paling hanya ratusan miliar, belum ada sebanyak ini," katanya. (eno)
ADVERTISEMENT