Kisah Marbut Masjid yang Menjadi Caleg dengan Modal Hanya Rp 3 Juta

Konten Media Partner
30 Maret 2019 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Ibrahim saat melakukan aktivitasnya sebagai marbut masjid. Foto: Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Potret Ibrahim saat melakukan aktivitasnya sebagai marbut masjid. Foto: Urban Id
ADVERTISEMENT
14 tahun sudah, Ibrahim (44 tahun) mengabdikan diri di Masjid Sami'ul Huda di Jalan Kopral Dahri Sembayu, Kelurahan Sungai Buah, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang. Setiap hari, bapak tiga anak ini selalu mengisi rutinitasnya untuk memastikan kondisi masjid bersih dan rapi. Ia juga kerap menjadi guru mengaji bagi anak-anak di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Kini, suami dari perempuan bernama Ningsih ini memiliki rutinitas tambahan, yakni melakukan sosialisasi ke masyarakat. Ya, Ibrahim sekarang resmi tercatat sebagai salah satu calon anggota legislatif dari Partai Garuda untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang.
Sabtu sore (30/3), Urban Id berkesempatan berbincang dengan Ibrahim di kediamannya yang sedehana, tak jauh dari Masjid Sami'ul Huda. Dengan mengenakan baju merah dan peci putih, Ibrahim menyapa dengan ramah. "Ya, beginilah kondisi rumah saya, harap dimaklumi," katanya memulai perbincangan.
Ibrahim bilang, semula tidak pernah terlintas di pikirannya untuk maju sebagai caleg, mengingat dirinya hanya seorang marbut di masjid. Namun, pada tahun lalu, ia dipertemukan dengan seorang teman, yakni Mgs Emil Syahruddin, yang juga seorang caleg. Rekannya itu mengajak Ibrahim untuk turut berkecimpung di dunia politik dengan maju sebagai Caleg DPRD Kota Palembang.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya merasa tidak mampu hingga harus menolaknya," ungkap Ibrahim.
Hanya saja, dorongan dari rekannya tersebut tak berhenti mengalir. Bahkan, rekannya sempat menyampaikan beberapa dalil ayat suci yang isinya menyampaikan bahwa seseorang harus berusaha mengubah nasibnya, meski semua takdir kembali kepada Tuhan.
Ibrahim menunjukkan daftar namanya di jajaran pengurus masjid (Urban Id)
Meski begitu, Ibrahim tidak langsung menerima ajakan tersebut. Ia terlebih dahulu berkonsultasi dengan orang tua, istri, hingga anaknya. Hasilnya, mereka pun setuju kepada langkah yang akan diambil tersebut.
Ibrahim pun akhirnya mulai mengikuti proses kelengkapan berkas, hingga akhirnya resmi ditetapkan sebagai caleg. Keluarganya terus memberikan dukungan, meski dengan keterbatasan yang ada.
"Ini (keluarga) yang menjadi kekuatan saya tetap bertahan maju sebagai caleg," katanya.
Ibrahim mengaku hanya memiliki modal Rp 3 juta. Uang tersebut digunakannya untuk membuat alat peraga kampanye (APK) dan kartu nama. Dirinya percaya bahwa uang bukan segalanya, karena yang paling penting, menurutnya, adalah doa dari orang tua, serta anak dan istrinya.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit pula orang yang mencibirnya. Mereka menyebut Ibrahim tak punya harapan untuk terpilih. Alasannya beragam, mulai dari faktor modal yang minim, kurangnya koneksi politik, hingga pilihannya bergabung dengan partai baru. Namun, dirinya tetap yakin dan menggantungkan semuanya kepada Allah Swt. Selebihnya, ia bertawakal.
Sejauh ini, upaya yang telah dilakukannya adalah memasang banner di pinggir jalan raya dan melakukan pendekatan secara door to door di wilayahnya.
"Alhamdulillah respons lingkungan mendukung dan memberikan harapan besar serta mendoakannya terpilih. Tapi, ada juga yang mengecilkannya," kata pria kelahiran Palembang ini.
Menurutnya, jika nanti ia terpilih, maka Ibrahim akan melaksanakan aspirasi masyarakat. Ia ingin bermanfaat bagi banyak orang. Salah satunya, berdasarkan pengalaman pribadi membantu orang yang terkena musibah dan banyak lainnya. Dan yang pasti, dirinya tidak akan melupakan asal usulnya sebagai marbut masjid.
ADVERTISEMENT
"Jadi marbut masjid ini sudah 14 tahun lamanya jadi saya tidak akan lupa asal usul saya. Jika pun terpilih, saya tetap akan mengurus masjid di waktu senggang," katanya. (jrs)