Kisah Perawat yang Rayakan Malam Tahun Baru Bersama Keluarga dengan Video Call

Konten Media Partner
1 Januari 2021 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rindu bertemu keluarga, Retno rayakan malam tahun baru dengan video call. (Foto. Reno/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Rindu bertemu keluarga, Retno rayakan malam tahun baru dengan video call. (Foto. Reno/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Libur akhir tahun sebagian kalangan masih bisa dilakukan dengan berkumpul dengan keluarga dan kerabat di rumah, namun tidak semudah itu bagi tenaga medis atau perawat yang merawat pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Demi kesehatan bersama, tenaga medis rela tak bersua langsung dengan anak dan keluarga dan hanya bisa melihat dari layar ponsel melalui panggilan video.
Retno, salah satu tenaga medis pasien COVID-19 di rumah sakit di Palembang ini mengungkapkan, sejak mengurus pasien positif corona, dirinya tidak ingin mengambil resiko dengan berjumpa dengan kerabat bahkan keluarga.
Video call menjadi cara melepas rindu dengan keluarga dan anak. (Foto. Reno/Urban Id)
Sejak ditugaskan, hingga saat ini sudah enam bulan lebih tidak berjumpa langsung dengan anak dan keluarga. Rindu sudah pasti, namun hal ini dilakukan untuk meminimalisir kontak dan resiko.
“Tentunya sangat rindu, seperti malam pergantian tahun sebelumnya kami masih bisa berkumpul dengan keluarga di rumah. Namun kali ini, jangan dulu dan harus ikhlas,” kata Retno, Kamis (31/12).
ADVERTISEMENT
Ibu dua anak ini menyebutkan, menjadi tenaga medis merupakan pekerjaan dengan segala resiko dan pengorbanan yang harus dihadapi. Namun baginya, bisa menolong orang adalah sebuah penghargaan yang tak ternilai.
“Tentunya berat, namun saya meyakini suatu saat akan banyak kemudahan yang akan dilalui dengan menolong sesama,” kata Rento yang telah 15 tahun menjadi perawat.
Melalui video call juga masih bisa silaturahmi dengan kerabat. (Foto. Reno/Urban Id)
Sebagai garda terdepan penanganan COVID-19, Retno berharap agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan termasuk menjaga diri dari tempat-tempat keramaian.
“Harapan terbesar adalah pandemi ini segera berakhir, tidak ada lagi yang terpapar virus corona dan aktivitas bisa kembali normal,” tutur Retno. (eno)