Komisioner Bawaslu Muba Dianiaya Massa Caleg yang Kalah di Pileg

Konten Media Partner
27 Maret 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kantor Pawascam yang diamuk massa caleg yang kalah dalam pileg, Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kantor Pawascam yang diamuk massa caleg yang kalah dalam pileg, Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) bernama Rico Roberto, diserang dan dianiaya massa Caleg yang kalah dalam Pileg kemarin.
ADVERTISEMENT
Penganiayaan tersebut dilakukan ketika korban melakukan monitoring dan pengawasan terhadap agenda-agenda yang dilakukan oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Keluang, Senin 25 Maret 2024.
Korban diserang gerombolan pendukung seorang Caleg dari Dapil 9 Muba. Rico mengalami cedera pada bagian kepala dan dada hingga mobil miliknya dirusak. Korban melaporkan peristiwa penganiayaan dan ancaman pembunuhan terhadapnya ke Polres Muba.
Ketua Bawaslu Muba, Beri Primansa, mengatakan peristiwa yang dialami oleh komisioner terjadi saat agenda Panwascam Keluang melakukan proses pemeriksaan terhadap pelapor dan terhadap kedua orang saksi.
"Seperti biasa Komisioner Bawaslu Kabupaten turun ke Panwascam untuk melakukan monitoring. Sekitar pukul 12.00 WIB sampai selesai, proses pemeriksaan terhadap satu orang saksi berjalan dengan lancar tanpa halangan dan rintangan," ujarnya, Rabu 27 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Kemudian pukul 14.00 WIB dilanjutkan agenda memeriksa pelapor, yaitu seorang Caleg DPRD dari PKB Dapil sumsel 9.
"Ketika pelapor masuk ke dalam ruang pemeriksaan, ia berdiri dari tempat duduk dan berteriak keras marah dengan menyebut kalimat 'Ikak Hakku, Ngape kalian Lame memproses laporanku. PPK ikak kurang ajar nia' (Ini hak saya, kenapa kalian lama memproses laporan saya. PPK ini kurang ajar)," bebernya.
Oknum juga memukul meja 2 kali dan membanting setumpuk berkas tebal ke meja. Lalu massa yang dibawa olehnya masuk dari berbagai arah pintu depan dan pintu belakang kantor.
"Gerombolan orang ini langsung menyerang secara membabi buta kepada Saudara Hendri, Ketua Panwascam Keluang dan komisioner Bawaslu Muba, Rico Roberto," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Padahal menurutnya, Rico Roberto dan staf turun ke Panwascam Keluang untuk menjalankan kewajiban profesi dengan membawa surat tugas yang resmi dari lembaga Bawaslu Muba.
Ia hendak melakukan monitoring dan pengawasan proses penanganan laporan.
"Hal ini menjadi preseden buruk bagi proses dewasanya demokrasi di daerah kita. Dari fakta di lapangan yang seharusnya kita mintai keterangan adalah oknum tersebut dan 2 orang saksi. Dia kan pelapor, namun untuk apa membawa massa yang banyak," bebernya.
Bawaslu Muba ingin caleg tersebut bertanggung jawab terhadap yang dialami salah satu komisinoner. Menurutnya, kejadian tersebut sudah menyangkut lembaga dan akan dituntaskan melalui jalur hukum.
"Korban sudah melapor ke SPKT Polres Muba dan sudah dilakukan visum. Korban Rico masih terbaring lemah saat ini, karena mendapat hantaman kaki di bagian dada sebanyak 2 kali dan kepala pakai kaki," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menuruti keterangan saksi di lapangan yang diterima pihaknya, tindakan kekerasan terjadi karena caleg tersebut tidak berusaha meredam amukan massa yang dibawanya. Setelah semuanya mereda dan korban bonyok, sang caleg basa-basi melerai dan memerintahkan massanya untuk keluar ruangan tersebut.
"Kami juga mengalami kerugian berupa meja 4 buah, kursi 6 buah, laptop 1 unit, 2 ban mobil komisioner ditusuk pisau. Berkas kami banyak hilang," tutupnya.
Kapolres Muba, AKBP Imam Safii melalui Kasi Humas, AKP Susianto, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban tadi malam.
"Laporan sudah masuk, kini masih dalam proses penyidikan," ucapnya singkat.