Kualitas Udara di Palembang: Sangat Tidak Sehat hingga Berbahaya

Konten Media Partner
19 September 2019 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat di Palembang memilih menggunakan masker untuk melindungi diri dari polusi asap. (Foto: abp/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat di Palembang memilih menggunakan masker untuk melindungi diri dari polusi asap. (Foto: abp/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatera Selatan, mengakubatkan kabut asap hingga membuat kondisi kualitas udara semakin memburuk. Berdasarkan situs bmkg.go.id, PM 10 atau kualitas udara di Palembang masuk ke level berbahaya, Kamis (19/9).
ADVERTISEMENT
Sejak pukul 06.00 WIB sampi dengan pukul 09.00 WIB kualitas udara di Palembang berada di level berbahaya. Dimana nilai PM 10 menginjak angka 357.10 sampai 355.19 mikrongram per meter kubik.
Bahkan pada pukul 08.00 WIB, sempat tercatat di angka 445.28. sementara menjelang siang, pada pukul 10.00 WIB nilai PM 10 berada di angka 272.76 mikrogram per meter kubik dan berada di level sangat tidak sehat.
Data kualitas udara Palembang (Foto: BMKG)
Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Bambang Beny Setiaji, mengatakan kualitas udara di Sumsel disebabkan masuknya asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terbawa angin dengan kecepatan 5-30 knot (9-37 km/jam).
Berdasarkan sumber dari LAPAN, kata dia, beberapa titik panas di wilayah sebelah selatan-tenggara Palembang, dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen yang berkontribusi asap, yakni kawasan SP Padang, Banyuasin I, Pampangan, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang, Air Sugihan, Pedamaran dan Mesuji.
ADVERTISEMENT
"Hasil pengamatan alat pemantau PM10 tidak pernah dilakukan manipulasi data. Apapun yang terpantau akan diinformasikan sesuai dengan kondisi udara saat itu," kata Bambang. (jrs)