Legenda Tari Gending Sriwijaya Serahkan Songket Bersejarah

Konten Media Partner
18 Juni 2021 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benda seberjarah disumbangkan ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. (Foto. Abdul Toriq/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Benda seberjarah disumbangkan ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. (Foto. Abdul Toriq/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Legenda Penari Primadona Tari Gending Sriwijaya, Ana Kumari (76 tahun) menyerahkan benda bersejarah sebagai kado Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palembang ke 1338 tahun di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
ADVERTISEMENT
Ana menyampaikan, 3 jenis barang ini diserahkan kepada Dinas Kebudayaan Palembang dapat diketahui generasi muda. Barang bersejarah berciri khas Palembang ini diharapkan agar dapat dirawat dengan baik.
Adapun ketiga barang tersebut yakni Selendang Songket Bungo Pacik berusia 75 tahun. Selendang ini memang tidak banyak menggunakan benang emas, namun hanya dipakai wanita Palembang yang keturunan Arab sebagai mandi simburan penganten.
Selain itu, Kain Pelangi atau sekarang sering disebut jumputan yang telah berumur 100 tahun lebih. Kain yang berwarna ungu ini berbahan sutera telah digunakan saat menari bersama tim kesenian Sumsel pada 1967 tahun lalu.
Kain ini merupakan peninggalan nenek Ana, yang saat itu Ana berumur 7 tahun dan dibawa ke TMII, Istana Negara Indonesia serta hingga luar negeri untuk menari selendang mayang. "Dulu namanya kain pelangi sekarang namanya kain jumputan, karya nenek moyang kami berikan untuk generasi yang akan datang,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, foto beserta bingkai. Foto tersebut menceritakan dirinya seusai menari memberikan piagam ke Wali Kota dalam rangka hari jadi Palembang pada 17 Juni 1972.
Kepala Dinas Kebudayaan, Jannariah mengatakan ketiga barang milik Ana akan dipajang sebagai koleksi Museum SMB II Palembang dan dirawat serta dijaga karena benda tersebut sangat langkah bahkan kemungkinan tidak ditemukan lagi.
Menurutnya baru pertama kali masyarakat menyerahkan benda bersejarah atau pusaka miliknya ke Museum SMB II Palembang. Untuk itu dirinya mengimbau agar masyarakat yang memiliki barang tersebut dapat menghibahkan ke pihaknya. (aab)