news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

LRT Palembang Cenderung Sebagai Kereta Wisata

Urban Id
Partner 1001 Media Online kumparan
Konten dari Pengguna
9 Februari 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Urban Id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
LRT Palembang saat melintasi Jembatan Ampera (foto: Humas Kemenhub)
Kota Palembang belakangan tahun terakhir terus menunjukkan perkembanganya. Terlebih nama Palembang kian dikenal berkat sukses menjadi salah satu tuan rumah even olahraga bangsa-bangsa di Asia yakni Asian Games 2018 lalu. Salah satu yang menjadi sorotan di kota pempek saat ini yakni adanya moda transportasi massal Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan. Menariknya, moda transportasi canggih tersebut merupakan yang pertama kalinya ada di Indonesia. Alasan LRT di bangun di Palembang awalnya untuk menunjang kelancaran transportasi atlet dan official saat gelaran Asian Games. Namun, tujuan sebenarnya adalah untuk mengajak masyarakat beralih ke moda transportasi massal dibandingkan harus menggunakan kendaraan pribadi. Tarif yang diberlakukan sebesar Rp 5 ribu untuk tujuan diluar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II. Sementara jika tujuan atau naik dari bandara akan dikenakan biaya Rp 10 ribu. Hanya saja, sejauh ini antusias penumpang untuk naik LRT belum begitu besar. Kepadatan penumpang hanya terlihat saat akhir pekan saja, atau sekedar hanya untuk mencoba naik transportasi modern itu. Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryati mengatakan, hingga kini sudah lebih dari 1 juta penumpang yang telah menaiki LRT. Memang LRT belum menjadi sarana transportasi pilihan. Hal itu terlihat dari rata-rata jumlah penumpang perhari. Dimana saat hari biasa jumlahnya berkisar 3 ribuan, namun ketika di akhir pekan akan melonjak hingga 8-10 ribu. "Sejauh ini kami mepihat ada dua kelompok penumpang, ada yang memang menggunakan LRT sebagai sarana transportasi, dan ada juga yang untuk berwisata edukasi," katanya beberapa waktu lalu. Disisi lain, antusias masyarakat tersebut juga didorong dengan tarif yang relatif masih terjangkau. Sebab, LRT masih mendapatkan subsidi operasional dari pemerintah, sehingga belum dikenakan tarif normal.
ADVERTISEMENT
"Kedepan diharapkan dengan adanya LRT Sumsel ini akan memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari, sehingga dapat mengurangi beban kemacetan dan polusi akibat banyaknya kendaraan bermotor di jalan raya," katanya. Lebih lanjut Aida menambahkan, kehadiran LRT Sumsel ini dapat menjadi gaya hidup baru, secara bertahap mulai meninggalkan kendaraan pribadi dengan memilih transportasi publik dan dapat menjadikan stasiun LRT sebagai alternatif tempat bertemu point meeting dengan relasi kerja, teman maupun keluarga karena lokasi stasiun LRT yang sangat strategis di wilayah Kota Palembang.(jrs)