Massa Demo di Palembang Tuntut Kapolri Mundur terkait Aksi 22 Mei

Konten Media Partner
28 Mei 2019 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa ratusan warga Palembang di Mapolda Sumsel. (foto: abp/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa ratusan warga Palembang di Mapolda Sumsel. (foto: abp/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Ratusan orang yang menamai diri Gerakan Rakyat Menggugat Pelanggaran Hak Asasi Manusia (Geram) menggelar aksi unjuk rasa di Markas Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (28/5). Aksi itu untuk merespons tindakan represif aparat yang menewaskan 8 orang pada demonstrasi di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat, Jakarta, pada 21-22 Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Ketua Forum Umat Islam (FUI) Sumsel, Umar Said, menuntut Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian untuk mundur dari jabatannya. Dia menilai Tito sebagai warga asal Palembang sudah berbuat banyak, namun tindakan represif polisi pada aksi di Bawaslu itu mencederai demokrasi dan terjadi pelanggaran hak asasi manusia berat.
“Kami menuntut Kapolri untuk mundur. Kalau tidak, orang Sumsel tidak punya muka lagi,” kata Umar, Selasa (18/5).
Sementara itu, Koordinator Aksi, Donny Meilano, menyebut peristiwa kerusuhan itu merupakan tragedi kemanusiaan dan menuntut polisi segera mengusutnya.
“Kita semua tidak ingin ini terjadi lagi. Kami menuntut agar polisi betul-betul mengusut, siapa pelaku yang menembak mati para korban itu. Ini nyawa. Sedih. Kapolri harus bertanggung jawab,” kata Donny.
Aksi unjuk rasa warga Palembang di Mapolda Sumsel. (foto: abp/Urban Id)
Menurut Donny, sejumlah masyarakat Palembang yang ikut aksi di Jakarta itu bertemu dengan beberapa personel Brimob asal Sumsel. Donny mengklaim personel Brimob tersebut mengaku sudah lelah menangani kerusuhan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
“Tuntutan kami selanjutnya adalah menuntut para Brimob itu untuk ditarik lagi ke Palembang. Kasihan mereka sudah letih dan capai. Mereka bilang kepada kita kalau mereka sudah ingin pulang dan rindu keluarga,” kata Donny.
Aksi unjuk rasa warga Palembang di Mapolda Sumsel. (foto: Urban Id)
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Polda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, mengatakan pihaknya mengapresiasi massa aksi yang menyuarakan pendapat dengan tertib. Tuntutan-tuntutan massa, kata dia, akan ditampung dan disampaikan ke pusat.
“Saya senantiasa menerima, apalagi dengan cara damai seperti ini. Di tengah massa aksi pun banyak ustaz dan kiai besar, saya sangat hormat kepada mereka. Untuk tuntutan menarik anggota Brimob, sebisa mungkin agak ditarik setelah keadaan kondusif, pada tanggal 30 Mei sudah bisa pulang,” kata Zulkarnain. (jrs)