Konten Media Partner

Mengaku Pernah Pakai Sabu, Mahasiswa UNSRI Dihadiahi Sepeda

2 Maret 2023 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana seorang mahasiswa UNSRI yang jujur pernah menggunakan narkoba ke Kepala BNN RI, Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana seorang mahasiswa UNSRI yang jujur pernah menggunakan narkoba ke Kepala BNN RI, Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Petrus Golose memberikan hadiah sepeda ke seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang yang berani jujur pernah menjadi pecandu narkoba.
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa UNSRI bernama Adi Suhendra (19) yang duduk di kursi audiens pun langsung berdiri dan mengaku pernah menggunakan narkoba jenis sabu.
“Kamu pernah pakai apa?,”tanya Petrus ke Adi.
“Sabu pak,”jawab Adi.
Jawaban Adi itu sontak membuat para mahasiswa lain bersorak ketawa. Petrus pun menyebutkan bahwa pengakuan Adi itu merupakan perilaku yang baik karena sudah sadar tidak menggunakan lagi narkoba.
“Nggak apa-apa. orang kalau dia sadar itu lebih baik.Berapa lama kamu pakai sabu,”kata Petrus.
Dengan lantang, mahasiswa teknik mengungkapkan sudah tiga keli menggunakan sabu.
“Pertama dikasih, kedua pakai setengah. Ketiga karena terlalu banyak pakai badan saya jadi keram pak,”aku Adi.
Petrus pun langsung bergurau mungkin yang digunakan Adi adalah tawas sehingga ia mengalami kram.
ADVERTISEMENT
“Bukan sabu itu yang dikasih. Tawas,”kelakar Petrus yang disambut gelak tawa mahasiswa.
“Kalau BNN kasih yang betul masih mau pakai tidak?
Adi lalu menjawab tegas tak mau lagi menggunakan barang haram tersebut.
“Trauma pak,”ujarnya.
"Kasih dia sepeda. Saya senang dengan kejujuranmu," ucap Petrus.
Saat ini, Petrus menuturkan Provinsi Sumsel menjadi pasar potensial peredaran narkoba. Hal itu terlihat dari banyaknya narkoba yang didapatkan oleh BNN Sumsel sepanjang periode 2021 hingga 2023.
"Semakin besar potensi perekonomian di sebuah daerah, semakin besar pula potensi pasar narkoba di daerah tersebut," ujar Petrus.
Jumlah sabu yang disita saat ini telah mencapai 651 kilogram dan ganja seberat 511 kg, serta 132.832 butir ekstasi
Selain itu, BNN pun mencatat ada sekitar 714 kawasan rawan narkoba di wilayah Sumsel dengan sebaran yang kini telah masuk ke seluruh lini.
ADVERTISEMENT
Untuk menekan angka peredaran narkoba BNN pun menggaet Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
“Keempat lembaga ini memiliki visi yang sama untuk mengurangi potensi tindak kejahatan luar biasa di Indonesia,”kata dia.