Meski Dilanda Karhutla, Kualitas Udara di Palembang Tetap Baik

Konten Media Partner
30 Juli 2019 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kualitas udara buruk (Foto: Dok Kumparan.com)
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumatera Selatan memastikan bahwa kualitas udara di kota Palembang saat ini dalam kategori baik. Meski, saat ini beberapa wilayah di Sumsel sedang dilanda Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
ADVERTISEMENT
Kepala DLHP Sumsel Edward Chandra melalui kepala Bidang Pencemaran Pengelolaan Sampah B3 dan Limbah, Dany Fachrial mengatakan ada Dua alat ukur pemantauan kualitas udara Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berada di kantor DLHP Sumsel dan di simpang Lima DPRD Sumsel menghasilkan nilai di bawah angka 50 yang berarti kualitas udara dalam kategori baik. “Dari Dua alat ukur udara ISPU yang ada kualitas udara di Palembang ini di bawah angka 50 dengan kategori baik,” kata Dany, Selasa (30/7).
Pihaknya menyebut kualitas udara terburuk di Palembang terjadi pada tahun 2015 lalu saat Sumsel dilanda Karhutla terparah. Usai 2015 hingga saat ini kualitas udara di Palembang sudah membaik dalam Empat tahun belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencemaran Pengelolaan Sampah B3 dan Limbah, Dany Fachrial menunjuk alat ukur udara di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumsel, Selasa (30/7).
“Kualitas udara di Palembang itu terburuk pada 2015 lalu saat Sumsel dilanda Karhutla terparah. Tetapi usai 2015 hingga saat ini kualitas udara di Palembang itu terus membaik dan kami memastikan tahun ini udara di Palembang akan terus membaik,” ungkapnya.
Meski Empat bulan kedepan Sumsel akan dilanda kemarau, lanjut Dony, pihaknya menjamin udara di Palembang nantinya akan terus membaik. Untuk mewujudkannya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel dalam bagian pemadaman Karhutla dan Dinas Kesehatan dalam hal kesehatan.
“Kami akan terus mempersiapkan data dan melihat alat ukur udara dengan melihat grafiknya. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan yang bisa memicu kebakaran hutan,” pungkasnya. (bo)
ADVERTISEMENT