Modus Investasi Kuliner, Wanita di Pelembang Tipu Ratusan Korban

Konten Media Partner
18 Mei 2022 19:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Radar Gladis Meychindi saat menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Radar Gladis Meychindi saat menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel. (ist)
ADVERTISEMENT
Radar Gladis Meychindi (24 tahun), seorang wanita di Palembang ini ditangkap polisi setelah dilaporkan atas kasus penipuan. Modusnya, korban diajak berinvestasi bisnis kuliner.
ADVERTISEMENT
Radar sendiri sebelumnya sempat kabur ke Jakarta sebelum akhirnya ditangkap anggota Unit 4 Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel saat pulang ke Palembang.
Dihadapan petugas, warga Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU 1, Palembang, ini mengaku sudah menjalankan bisnis investasi tersebut sejak Maret 2020.
"Kurang lebih dua tahun. Bisnis investasi pempek, pecel lele, kafe, dan salon," katanya, Rabu (18/5).
Menurutnya, dalam bisnis ini para investor dijanjikan akan mendapatkan keuntungan 20 persen dalam 15 hari. Besarannya tergantung modal atau nilai investasi yang ditanamkan.
"Yang berinvestasi mulai jutaan hingga ratusan juta. Ada sekitar 100 orang yang ikut dengan total nilai sekitar Rp 1 miliar lebih," katanya.
Radar bilang, awalnya bisnis yang dijalankannya ini berjalan lancar. Tapi memasuki akhir tahun 2021, mulai mengalami kerugian yang cukup besar karena uang yang baru masuk diputar lagi untuk membayar keuntungan investor lama, dan juga untuk membuka usaha baru.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau ada suntikan modal dari investor baru uangnya dipakai untuk menutupi keuntungan investor yang lama. Apalagi dilanda pandemi dan untuk membayar biaya-biaya lainnya," katanya.
Mengetahui bisnisnya mulai goyah, Radar pun memutuskan untuk kabur ke Jakarta. Selama pelariannya, ia selalu berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran polisi.
"Pulang ke Palembang sendiri karena kangen dengan orang tua," katanya
Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Agus Prihandika, mengatakan petugas yang mendapatkan informasi keberadaan Radar, langsung bergerak dan menangkap yang bersangkutan saat berada di kediamannya di Palembang.
Adapun nilai kerugian para korban diperkirakan mencapai Rp 1 miliar lebih, terkait investasi kuliner tersebut. Saat ini, ia masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik.
"Tersangka sudah kami amankan dan saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
ADVERTISEMENT