Muba Siap Menjadi Ibu Kota Energi Berkelanjutan Berbasis Kelapa Sawit

Konten Media Partner
11 November 2020 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin (Foto.istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin (Foto.istimewa)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) siap menjadi ibu kota energi berkelanjutan berbasis kelapa sawit tahun 2030. Langkah ini sudah dimulai dengan beberapa program salah satunya produksi bensin dari kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, keunggulan ini untuk mencapai tujuan Muba di tahun 2025 menjadi juara nasional tentang ekonomi berkelanjutan. “Ini bukan hanya tetang keinginan, sudah dirintis dan masuk tahap proses, dan produksi bensin sawit akan dimulai dalam waktu dekat,” katanya, Rabu (11/11).
Program ini sebagai wujud bangsa yang mandiri, tidak bergantung dengan pasar luar. Malah dakan berpengaruh terhadap petani-petani rakyat di Muba. Selain itu, Muba juga mulai mengembangkan eco fashion dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai pewarna alami yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menilai Kabupaten Muba tidak hanya sebagai gudang energi. Namun juga memiliki sektor lain yang maju dan besar seperti pertanian.
ADVERTISEMENT
Kekayaan tersebut diharapkan mampu mendorong pemerintah Muba untuk optimalisasi pengelolaan serta produksi energi berkelanjutan untuk menyongsong tahun Indonesia emas dengan sustainable development goal.
Ada enam sektor yang memiliki potensi besar seperti perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, ekonomi kreatif, dan pariwisata.
“Muba punya potensi besar sebagai percontohan energi berkelanjutan bagi daerah hingga negara lain, contohnya program perkebunan rakyat,” katanya.
Menyongsong visi 2030 tersebut harus dimulai dengan perencanaan program di tahun 2021 hingga 2030 yang diyakini sebagai tahun relief atau penuh bantuan mengingat investasi, ekspor.
Saat ini konsumsi masyarakat turun drastis dan diperlukan strategi untuk recovery dan membuat negara luar melirik Indonesia khususnya di Muba. (eno)