kulaku.jpg

Olah Kelapa Bernilai Ekspor, Pemuda di Sumsel Bertekad Sejahterakan Petani

20 Juli 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridho dan tim bekerja sama mendorong kesejahteraan petani sawit di Banyuasin, Sumsel. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ridho dan tim bekerja sama mendorong kesejahteraan petani sawit di Banyuasin, Sumsel. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kulaku Indonesia berdiri di Sumsel, berkantor di Palembang dan memiliki mitra lebih dari 500 petani kelapa di Kabupaten Banyuasin.
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri perusahaan ini adalah Ridho Pahlevi, pria itu berusia 29 tahun. Ridho bersama lima orang pemuda lainya menghasilkan produk turunan kelapa yang bernilai ekonomis.
Produk komoditi kelapa diolah dengan kualitas terbaik bekerja sama dengan ahlinya. Pria kelahiran 2 Oktober 1993 itu, bertekad untuk sejahtera bersama dengan para petani kelapa di Banyuasin.
Ridho menjelaskan, perusahaan ini dibangun dari nol. Kulaku hadir pada Agustus 2020 dengan konsep wiraswasta sosial bidang kelapa, bermitra dengan petani untuk menghasilkan produk turunan kelapa.
Ridho bilang, awal membangun perusahaan ini cukup sulit terutama soal membangun kepercayaan para mitra petani. Hanya ada 10 petani yang bergabung setelah melakukan serangkaian edukasi pada tahun 2020.
Tidak bisa dipungkiri bahwa, kesulitan itu menjadi masalah dalam perkembangan perusahaan, sehingga terus digali dan tidak berhenti mengedukasi para petani kelapa.
Ridho Pahlevi, salah satu pendiri Kulaku Indonesia. Foto: Istimewa
Upaya tak kenal lelah Ridho dan timnya akhirnya membuahkan hasil yang baik, pada 2022 sudah bisa menggandeng 500 petani kelapa di Banyuasin, Sumsel.
ADVERTISEMENT
Pihaknya meyakini komoditi kelapa ini akan dapat menghasilkan produk lainnya yang bernilai. Hal itu menjadi modal dan semangat untuk mensejahterakan petani kelapa.
Perusahaan pada komoditi kelapa ingin mengubah nilai produk agar lebih bernilai ekonomis. Produk turunan pada kelapa ini bisa dikembangkan ketimbang hanya dijual sebagai komoditi kelapa.
Produk turunan yang dibuat bersama petani yakni VCO, CCO (minyak goreng kelapa), santan bubuk yang masih dalam tahap pengembangan, Nata De Coco, dan Charcoal (arang batok kelapa).
“Kantor di Jalan Musi Raya Barat, Sako, Palembang, sementara pabrik kolaborator untuk VCO dan santan bubuk ada di Sembawa, Banyuasin, Muara Sungsang, Banyuasin,” katanya.
Semakin berkembangnya perusahaan, kini produk itu sudah bisa dinikmati di sejumlah kota di Indonesia, seperti, Sumsel, Jakarta, Padang, Jambi, hingga ke kota besar lainya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, distribusi produk olahan kelapa akan menyentuh pasar mancanegara ada dua negara yang menginginkan Kulaku yakni Malaysia dan Nigeria yang direncanakan pada 2022 ini.
"Tapi masih dalam proses karena kami harus melengkapi persyaratan agar dapat ekspor ke negara tujuan tersebut. Mudah-mudahan tahun ini dapat terealisasi,” katanya.
Tak hanya dari sisi penjualan tapi prestasi Kulaku pun telah mencapai Dubai di kegiatan Expo 2020 di sana bersama Kementerian Koperasi dan UMKM RI. Dengan membawa minyak kelapa murni dan minyak goreng kelapa, Kulaku menjadi salah satu wakil dari Bumi Sriwijaya untuk memperkenalkan produknya.
Dedikasi Kulaku untuk petani tak berhenti untuk meningkatkan ekonomi tetapi juga mendampingi anak-anak para petani untuk dapat duduk di bangku universitas dengan cara memberikan fasilitas beasiswa kuliah.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan sosial kami tak berhenti hanya petani tapi juga anaknya. Sudah ada 10 anak petani yang mengikuti program beasiswa dan sudah di angkatan ke tiga, " kata dia.
Pihaknya ingin agar Kulaku Indonesia menjadikan market leader di Sumsel dalam mengelola kelapa yang berkualitas. "Kami pun ingin tetap membangun Kulaku bersama petani kelapa hingga ke depannya,” katanya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten