Optimalkan Serapan APBD 2024, Pemkab Muba Minta Pendampingan LKPP RI

Konten Media Partner
12 Januari 2024 20:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Bupati Muba, Apriyadi Mahmud, saat melakukan kunjungan kerja ke LKPP RI. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Pj Bupati Muba, Apriyadi Mahmud, saat melakukan kunjungan kerja ke LKPP RI. (ist)
ADVERTISEMENT
Pengadaan barang dan jasa (PBJ) mempunyai peranan penting untuk memaksimalkan serapan APBD. Di tahun anggaran (TA) 2024 ini Pj Bupati Muba, Apriyadi Mahmud, melakukan percepatan pembangunan pertumbuhan ekonomi melalui tata kelola PBJ yang baik.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya konkret tersebut dengan meminta pendampingan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI yang dalam kesempatan ini mendatangi langsung Kantor LKPP RI di Jakarta, Jumat, 12 Januari 2024.
"Kunjungan kerja ini dalam rangka konsultasi dan koordinasi selain terkait optimalisasi tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah agar semakin kredibel, berkualitas dan mempercepat menggerakkan ekonomi daerah. Juga antisipasi berbagai tantangan sekaligus hambatan yang akan muncul di kemudian hari," kata Pj Bupati Muba, Apriyadi Mahmud.
Menurutnya, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, pertama mengenai komitmen Pemkab Muba untuk terus meningkatkan percepatan pembangunan pertumbuhan ekonomi melalui tata kelola PBJ yang baik.
"Kami selalu berkomitmen laksanakan tata pemerintahan yang baik dan bersih, good governance and clean government, dengan kontrol dan pengawasan dalam menjalankan fungsinya dapat bimbingan dan pendampingan dari LKPP ini kaitan dengan adanya perubahan aturan dan regulasi pengadaan barang dan jasa," jelas Apriyadi.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan keinginan agar di tahun 2024 ini percepatan penyerapan APBD yang bertujuan supaya bisa menggerakkan ekonomi daerah dan hasil pembangunannya bisa segera terlaksana langsung dirasakan oleh masyarakat.
"Untuk percepatan penyerapan anggaran ini kami membutuhkan dukungan vokasi dalam hal sertifikasi uji kompetensi, pembinaan SDM dan juga pemberian arahan, terutama peningkatan kompetensi SDM bidang pengadaan barjas pemerintah," terangnya.
Kemudian, Apriyadi meminta kepada LKPP RI agar tak henti hentinya memberikan dukungan pendampingan tata kelola PBJ yang lebih cepat, murah dan lebih mutakhir dalam proses pengadaan barang dan jasa saat ini.
"Mudah-mudahan Muba terus berproses menjadi piloting e-katalog, sinkron program dan sinkron kebijakan antara Pemkab Muba dengan LKPP," ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah LKPP, Setya Budi Arijanta didampingi Direktur Advokasi Pemerintah Daerah, Fendy Dharma Saputra, merespons positif inisiatif Bupati Muba dalam percepatan pembangunan dapat memenuhi target dan jika diperlukan tim LKPP siap dampingi.
ADVERTISEMENT
Budi juga menilai ini bisa dipercepat karena Bupati Muba sudah memiliki goodwill dalam mendorong tata kelola pengadaan barang dan jasa sudah masuk e-katalog lokal, toko daring dan belanja pengadaan.
"Bupati memiliki goodwill bagaimana belanja pengadaan sebagai salah satu bagian percepatan ekonomi pembangunan daerah. Dengan langkah ini, katalog nasional dapat kita optimalkan dan lokal kita perkuat tetapi problem ini bukanlah hanya terjadi di Muba tetapi hampir sebagian besar kabupaten kota di Indonesia punya masalah yang sama," kata Budi.
Ia menambahkan, LKPP juga menyambut baik komitmen Pemkab Muba mempercepat penyerapan APBD melalui pengadaan barang dan jasa untuk menggerakkan ekonomi karena sejalan dengan komitmen LKPP.
"Apa yang menjadi komitmen Pemkab Muba sejalan dengan komitmen LKPP yaitu Produk dalam negeri tumbuh, usaha mikro kecil tangguh, daerah sejahtera, Indonesia maju," kata Budi.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, sebagai pengelola katalog lokal, Muba perlu melakukan identifikasi produk dari UMKM yang dapat dimasukkan ke katalog lokal.
"Saat ini syarat masuk menjadi penyedia katalog sudah dipermudah, sehingga UMKM bisa masuk menjadi penyedia di katalog lokal kapanpun," katanya.