Palembang Kembali Zona Merah Corona

Konten Media Partner
30 Juni 2020 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wilayah Kota Palembang. (foto: dok. Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Wilayah Kota Palembang. (foto: dok. Urban Id)
ADVERTISEMENT
Palembang kembali zona merah berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 nasional. Kondisi ini diperkirakan karena menurunya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan, aktivitas Kota Palembang yang sudah mulai berangsur normal membuat mobilisasi penduduk mulai berubah.
“Kasus positif dari Palembang memang terus muncul setiap hari sejak satu bulan terakhir, zona merah mengindikasikan penyebaran makin meningkat dan transmisi lokal makin luas dengan klaster baru,” katanya.
Juru Bicara (Jubir) Covid-19 di Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan pihaknya tengah melakukan perhitungan skor ulang terkait perubahan zona ini sebab dihitung tiap dua pekan sekali.
“Masa perhitugan terakhir pada 27 Juni yang lalu, dan tidak dapat dipungkiri akan ada penambahan klaster generasi ketiga,” katanya.
Kondisi ini menurut Yudhi, dampak dari kesadaran masyarakat mulai turun untuk menerapkan protokol kesehatan, apalagi aktivitas sosial saat ini yang mulai berangsur normal.
ADVERTISEMENT
“Peran gugus tugas kecamatan sangat diperlukan untuk upaya pencegahan di kawasan masing-masing, terutama mengawal penerapan protokol kesehatan,” tutur Yudhi.
Dibeberkan Yudhi penilaian skor tingkat risiko wilayah sebelumnya dihitung berdasarkan kategori jumlah kenaikan kasus. Saat zona oranye, skor akumulasi rata-rata 1,95 persen, atau meningkat 0,05 persen dari skor awal zona merah pertama diangka 1,8 persen.
“Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 harus memantau potensi klaster baru dan mengontrol pergerakan melalui testing dan tracing yang agresif,” katanya.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Palembang hingga hari ini sebanyak 1.360, sebanyak 574 kasus dinyatakan sembuh dan 65 orang meninggal. (eno)