Palembang Masih Bertahan Terapkan PPKM Level 3

Wilayah Palembang. Foto: Dok. Urban Id

Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Palembang diperkirakan masih akan bertahan di level 3 dalam waktu dekat ini. Pemerintah pusat disebut masih belum ada keputusan terkait pemberlakuan level PPKM.

Pj Sekda Provinsi Sumsel, Supriono, mengatakan berdasarkan rapat koordinasi PPKM level 3 di Sumsel akan berkurang saat akan diterapkan pada 21 September mendatang. “Palembang masih level 3,” katanya, Minggu (19/9).

Sekda bilang, Sumsel masih tetap di level 3 dan 2, sedangkan Palembang level 3. Namun pihaknya menargetkan sejumlah wilayah dapat segera zona hijau dan level 1. Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat tetap memperketat protokol kesehatan.

“Kami meminta masyarakat tidak legah dan tetap menjaga protokol kesehatan. Penurunan level ini harus tetap ditekan tingkat penyebaran dan jangan kendor,” katanya.

Menurut dia, saat ini sesuai instruksi Mendagri 41/2021m Palembang, Lubuk Linggau, Prabumulih, Muara Enim, Muratara, OI, OKU, OKUS, OKUT, dan Pali masih menerapkan PPKM level 3, sedangkan 7 daerah lain masuk dalam level 2.

Untuk diketahui per 18 September pukul kasus aktif di Sumsel sebanyak 798 orang. Sementara data sehari sebelumnya (17 September), kasus aktif tertinggi masih ada di Palembang dengan 348 orang, Banyuasin 61 orang, Prabumulih 51 orang, OI 49 orang, OKUT 33 orang, Lahat 31 orang, Muba 30 orang, OKI dan Mura 29 orang, Muara Enim 27 orang, Lubuk Linggau 19 orang, OKUS 15 orang, Pagaralam 11 orang, OKU 6 orang, Muratara 4 orang, Pali dan Empat Lawang 2 orang.

Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit di Sumsel tinggal 8 persen. Atau dari 2.639 tempat tidur hanya terpakai 218 tempat tidur. Rinciannya, 25 tempat tidur dipakai untuk ICU dan 193 untuk isolasi. Di Palembang, tingkat BOR 11 persen dengan ketersediaan 1.311 tempat tidur terpakai 144 tempat tidur. "Tingkat BOR kita 8 persen, harus kita pertahankan agar menjadi lebih baik," ujar Lesty.

Sedangkan vaksinasi, dosis 1 telah disuntikkan kepada 1.543.622 orang atau 24,49 persen dari sasaran 6.303.096 orang. Sedangkan dosis 2 tercapai 13,66 persen atau sebanyak 860.968 orang. Untuk booster tenaga kesehatan, sudah mencapai 58 persen atau 28.426 nakes.