Palembang Raih Penghargaan Pembina Kampung Iklim 2019

Konten Media Partner
5 Oktober 2019 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya saat menyerahkan penghargaan kepada Wali Kota Palembang, Harnojoyo yang diwakilkan oleh Kepala DLHK Palembang, Alex Ferdinandus. (foto: Humas pemkot Palembang)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya saat menyerahkan penghargaan kepada Wali Kota Palembang, Harnojoyo yang diwakilkan oleh Kepala DLHK Palembang, Alex Ferdinandus. (foto: Humas pemkot Palembang)
ADVERTISEMENT
Kota Palembang berhasil meraih penghargaan sebagai Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya kepada Wali Kota Palembang yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Alex Ferdinandus di Aula Manggala Wana Bhakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya, mengatakan upaya menciptakan lingkungan yang yang sehat harus didukung dan diprogramkan secara nyata oleh setiap pemerintah daerah. Oleh karena itu, KLHK mengapresiasi pemerintah daerah yang aktif mendukung kampung iklim.
"Jika semua pemerintah daerah peduli, maka lingkungan yang sehat akan dapat kita nikmati," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Alex Ferdinandus, mengatakan kampung iklim yang dibina oleh Pemerintah Kota Palembang yaitu di Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni.
Kota Palembang saat menerima penghargaan Pembina Kampung Iklim 2019 dari KLHK. (foto: Humas Pemkot Palembang)
"Berdasarkan penilaian, Kelurahan Kalidoni berhasil mendapatkan predikat proklim utama, dengan nilai 87,98 persen. Tentu pencapaian yang sangat baik," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, beberapa program telah diterapkan di kampung iklim Kelurahan Kalidoni. Seperti pengendalian dampak lingkungan melalui program pengolahan sampah intalasi 3R, dimana program ini melibatkan masyarakat secara langsung, sehingga memberikan edukasi kepada mereka bahwa sampah bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.
"Ada juga program pemanfaatan teknologi tepat guna, yaitu pembangkit tenaga surya, yang saat ini telah dimanfaatkan oleh warga sebagai aliran listrik ramah lingkungan untuk keperluan pompa air, alat tukang ringan, yang kapasitasnya 2.200 watt," katanya. (adv)