Pemkab Muba di Sumsel Alokasikan Rp 500 M untuk Penanganan COVID-19

Konten Media Partner
31 Maret 2020 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Muba, Dodi Reza Alex saat memeriksa suhu tubuh pendatang yang masuk ke wilayah Muba. (foto: dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Muba, Dodi Reza Alex saat memeriksa suhu tubuh pendatang yang masuk ke wilayah Muba. (foto: dok. istimewa)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mengalokasikan anggaran Rp 500 miliar untuk penangan wabah coronavirus disease (COVID-19), termasuk untuk jaringan pengamanan sosial.
ADVERTISEMENT
Bupati Muba, Dodi Reza Alex, mengatakan anggaran itu didapat setelah tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) menyisir 30 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020. Nantinya digunakan untuk penangan COVID-19 termasuk jaringan pengaman sosial selama bencana pandemi ini.
"Anggaran ini akan kita pergunakan untuk penanganan COVID-19, termasuk pengaman jaringan sosial bagi pekerja harian atau warga kurang mampu, serta kebutuhan warga Muba kedepannya, " katanya, Selasa (31/3).
Dodi bilang, dalam menghadapi COVID-19 ini, Pemka Muba memilih kebijakan memperketat penjagaan dan pemeriksaan lalu lintas orang di pintu-pintu masuk wilayah, guna mencegah potensi penularan.
"Kita lakukan pembatasan pergerakan pintu masuk ke Muba. Ada lima titik yang hari ini kita lakukan pengetatan bekerjasama dengan pihak kepolisian," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, kelima titik pintu masuk itu yakni di area perbatasan dengan Provinsi Jambi, dua titik perbatasan dengan Kabupaten Banyuasin, lalu masing-masing satu titik dengan Kabupaten Musi Rawas, dan PALI.
"Mereka yang akan masuk ke Muba wajib mengikuti protokol kesehatan dan wajib melakukan isolasi selama 14 hari. Khusus yang masuk dari Jambi kita lakukan rapid test dan kita ada rumah isolasi di Bayung Lencir dan RS Sungai Lilin," katanya.
Menurutnya, kebijakan ini mengingat willayah Muba berada di tengah, dan menjadi daerah lintas sejumlah kabupaten/kota dan provinsi di Sumatera. Dodi memilih perketatan pintu masuk daripada lockdown lokal.
"Saat ini lockdown belum kita lakukan, dan masyarakat diimbau meminimalisir keluar rumah, jika tak penting itu dan baiknya bekerja dari rumah," katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT