Pemkot Palembang Minta Masyarakat Hati-hati Beli Parcel

Konten Media Partner
20 April 2022 20:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jelang Idul Fitri 1443 Hijriah, Pemkot Palembang meminta masyarakat untuk teliti dalam membeli parcel. Jika salah pilih, bisa-bisa niat baik untuk berbagi malah berakibat fatal bagi penerima.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan pembeli harus dapat memastikan produk yang dibeli pada tempat-tempat yang terpercaya, terutama produk makanan.
“Umumnya kalau beli banyak, pembeli tidak cek lagi. Hati-hati produk yang dibeli terutama kadaluarsa, atau kemasan rusak dan lainnya,” kata dia.
Fitri bilang, pihaknya rutin melakukan pengecekan di toko ritel guna memastikan para penjual tidak nakal agar pembeli merasa aman. Hanya saja perlu juga kerja sama semua pihak untuk tetap waspada dan hati-hati saat membeli.
Pihaknya juga mengimbau warga Palembang dapat membeli parcel yang sehat berlabel aman dan halal. Selain itu kepada penjual parsel makanan untuk mencantumkan keterangan produk.
Menurut Fitrianti, dengan pencantuman keterangan pada produk dalam parcel, dapat memberikan keamanan kepada masyarakat. Sehingga mereka bisa mengetahui keamanan produk untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
"Jadi masyarakat bisa tahu dan tentu harus secepatnya menghabiskan produk tersebut sebelum kadaluarsa,” katanya.
Fitrianti juga meminta agar produk yang masuk dalam parcel merupakan produk yang terdaftar perizinannya. Jangan sampai produk yang terdapat dalam parcel tidak memiliki label, merk, ataupun izin dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM).
Sementara itu, kata Kepala BBPOM Palembang, Zulkifli, mengatakan hingga akhir bulan puasa, pihaknya konsisten melakukan sidak rutin dan mengawasi penjualan parsel untuk menekan produk tak layak jual di pasaran.
"Kami mengawasi mulai dari parcel, produk makanan, bahan pokok, dan lainnya. Seminggu sebelum Lebaran, kita bakal gencar melakukan uji lab pada setiap makanan dan obat," katanya.