Pemuda di Palembang Jadi Korban Peluru Nyasar

Konten Media Partner
1 Maret 2019 18:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban Akbar masih menjalani perawatan di RS Myria (Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Korban Akbar masih menjalani perawatan di RS Myria (Urban Id)
ADVERTISEMENT
Razia yang di lakukan tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, dan Sat Pol PP di eks lokalisasi Teratai Putih, Kecamatan Sukarame Palembang pada Kamis (28/2) kemarin, membuat Muhammad Akbar Tanjung (17 tahun) mengalami luka di bagian dada sebelah kiri akibat terjangan peluru nyasar.
ADVERTISEMENT
Akbar yang masih dalam kondisi tangan memakai infus serta hidung dipasang oksigen mengaku, saat razia dilakukan, dirinya sedang keluar rumah untuk mencari keberadaan Adi (13 tahun), yang tak lain adiknya. Sebab lokasi rumah dengan eks lokalisasi tersebut cukup dekat.
" Malam itu dengar mau ada razia, adik saya keluar. Mau cari adik takut nanti salah sasaran," kata Akbar, saat ditemui di Rumah Sakit Myria Palembang, Jumat (1/3).
Namun, pada saat baru beberapa meter dari rumah, ia mendengar letusan senjata api secara bertubi-tubi. Tanpa disadari, satu peluru ternyata mengenai dada kirinya. Sembari memegang baju dengan kondisi berlumuran darah, Akbar langsung berlari menuju ke rumah dan masuk ke dalam kamar.
"Tembakannya begitu banyak, langsung pegang dada ternyata kena (tembak). Saya pulang dan masuk kamar belum bilang sama ibu," katanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, sekitar pukul 01.00 WIb, kondisi Akbar makin kritis. Reni Anggraini (16 tahun) adik Akbar pun terkejut melihat kondisi kakaknya itu sudah berlumuran darah.
"Kamar itu lampunya dimatikan. Terus Akbar teriak, Ma Akbar kena tembak. Saya hidupkan lampu mulutnya sudah keluar busa dadanya beradarah langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan, Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan mengatakan, pihaknya sempat diserang kelompok pemuda saat melakukan razia di tempat eks lokalisasi Teratai Putih tersebut.
Menurut Jhon, Kamis malam (28/2) razia gabungan BNN Sumsel bersama Satpol PP Palembang, menurunkan sebanyak 47 anggota, yakni 35 dari BNN Sumsel dan 12 dari Sapol PP kota. Razia itu dilakukan lantaran petugas mencurigai jika lokasi tersebut merupakan sarang tempat peredaran narkoba. "Karena sebelum razia tadi malam kami sudah lakukan upaya persuasif, banyak bong atau alat isap sabu ditemukan,sehingga dilakukan razia,"kata Jhon.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika petugas datang dan hendak melakukan razia, sekelompok pemuda melakukan penghadangan dan penyerangan kepada anggota. "Anggota langsung ditarik mundur sambil memberikan tembakan peringatan. Karena kami diserang sekelompok pemuda, razia batal digelar. Takut ada keributan," katanya. (jrs)