Pendeta Wanita yang Dibunuh di Sumsel Dikenal Pintar Khotbah

Konten Media Partner
27 Maret 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban Melindawati (istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban Melindawati (istimewa)
ADVERTISEMENT
Melindawati Zidoni (24 tahun), seorang calon pendeta wanita yang menjadi korban kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, dikenal sebagai orang yang pintar dan cantik di kalangan para sahabatnya di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STIIP).
ADVERTISEMENT
Sahabat dekat korban, Dewistina Finowa'a (24 tahun) mengenang ketika masa kuliah mereka. Menurutnya, selama menempuh pendidikan, korban selalu mengatakan ingin menjadi hamba tuhan sehingga memilih sekolah disana.
"Saya satu asrama dan satu tingkat dengan korban, memang orangnya cantik dan pintar. Yang saya ingat, korban itu selalu bilang ingin menjadi hamba tuhan dan memang terbukti sampai dia meninggal tetap mengabdi di Gereja,"kata Dewistina di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Palembang, Rabu (27/3).
Dikatakanya, korban dan dirinya juga sama-sama berasal dari Nias, Sumatera Utara. Korban sejak enam bulan lalu ditugaskan di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, mereka jarang berkomunikasi karena sibuknya bertugas. Meski bertugas di daerah pelosok, korban tak pernah mengeluh.
ADVERTISEMENT
"Korban sempat mengaku justru dia senang, bisa ditugaskan disana," katanya.
Menurut Dewistina, korban belum lama ini sempat curhat soal asmaranya bersama tunangan untuk menikah pada Juni 2018 mendatang. Menurutnya, sosok calon suami dari korban adalah seorang guru agama yang bertugas di Nias. Keduanya telah bertunangan pada awal 2018 lalu dan akan menikah dalam waktu dekat.
"Korban mengaku senang mau menikah, karena dalam satu angkatan kami memang sudah ada yang menikah dan sudah hamil," katanya.
Senada, Majelis Gereja YKPA di Jalan Abi Hasan Palembang, Tiur Simangunsong mengatakan, sosok korban memang dikenal ramah dan pintar dalam ber khotbah di Gereja. "Kalau khotbah anaknya memang jago, pintar dan tegas. Orangnya ramah, adiknya juga kuliah di Palembang. Karena ingin mengikuti jejak kakakya," katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT